Seiring dengan pesatnya penggunaan kecerdasan buatan (AI) di berbagai bidang, termasuk dunia bisnis, ancaman siber pun semakin canggih. Salah satu bentuk ancaman yang memanfaatkan AI adalah deepfake, teknologi yang memungkinkan manipulasi video dan audio untuk menciptakan konten palsu yang sangat realistis.
Trend Micro, perusahaan keamanan siber terkemuka, melihat potensi bahaya deepfake yang dapat disalahgunakan oleh para pelaku kejahatan siber. Penelitian mereka menunjukkan bahwa penggunaan AI untuk kejahatan siber kini semakin mudah diakses dan lebih murah dibandingkan sebelumnya. Hal ini memungkinkan penjahat dengan berbagai tingkat keahlian untuk melancarkan serangan dalam skala besar, dengan tujuan pemerasan, pencurian identitas, penipuan, atau penyebaran informasi palsu.
"Penelitian terbaru kami mengungkapkan beberapa tools deepfake terbaru yang memudahkan pelaku kejahatan siber, apapun level kemampuannya, untuk melancarkan scam yang merugikan, rekayasa sosial, dan upaya menerobos keamanan," ungkap Kevin Simzer, COO Trend Micro, dalam keterangan resmi yang diterima detikINET.
Trend Micro menyadari pentingnya melawan ancaman deepfake dan teknologi AI lainnya yang disalahgunakan. Mereka berkomitmen untuk memimpin industri dalam menghadapi tantangan ini dengan menghadirkan kemampuan baru untuk mendeteksi deepfake dan berbagai bentuk penipuan berbasis AI.
"Demi pelanggan kami, baik enterprise maupun konsumen, kami memimpin industri untuk melawan balik dengan kemampuan baru mendeteksi deepfake dan berbagai bentuk fraud berbasis AI lainnya. Seperti pergeseran ancaman dan lanskap IT di masa lalu, kami telah melihat tantangan dalam mengamankan AI dan berhasil menghadapinya," tambah Simzer.
Ia menekankan bahwa mendeteksi dan mengatasi metode berbasis AI ini menjadi sangat penting untuk mengelola risiko permukaan serangan yang ada di perusahaan dan mengurangi risiko online secara keseluruhan bagi konsumen.
Riset Trend Micro menunjukkan bahwa 71% konsumen sudah menganggap deepfake sebagai sesuatu yang negatif dan penggunaan utamanya adalah untuk penipuan. Hal ini sejalan dengan pendapat analis Gartner, Dan Ayoub, yang menyatakan bahwa aplikasi generative AI berkualitas tinggi saat ini sudah tersedia dan bisa menghasilkan konten yang sangat realistis sehingga bisa menipu atau mengecoh audiens.
"Aplikasi GenAI berkualitas tinggi yang sudah tersedia saat ini mampu membuat konten video yang photo-realistic yang dapat menipu atau mengecoh audiens. Mengingat kemudahan menggunakan tools ini dan kecanggihannya yang semakin meningkat, sangat penting untuk mengembangkan pendekatan metodologis dalam mendeteksi konten deepfake GenAI," ujar Ayoub.
Deepfake menimbulkan risiko yang signifikan bagi perusahaan modern dan individu. Deepfake yang tidak terdeteksi dapat menyebabkan dampak finansial, kehilangan pekerjaan, masalah hukum, kerusakan reputasi, pencurian identitas, dan potensi bahaya terhadap kesehatan mental atau fisik.
Untuk mengatasi ancaman ini, Trend Micro mempersiapkan teknologi pendeteksi deepfake terbaru yang akan terintegrasi dalam platform Trend Micro Vision One. Teknologi ini akan menggunakan berbagai metode canggih untuk mendeteksi konten yang dihasilkan oleh AI.
Peluncuran solusi baru Trend Micro merupakan bagian dari misi perusahaan untuk melindungi pelanggan dalam perjalanan penggunaan AI. Dengan mendukung strategi zero trust, Trend Micro baru-baru ini merilis fitur-fitur baru untuk Trend Vision One yang dirancang untuk:
- Mencegah akses yang tidak sah: Memastikan hanya pengguna yang sah yang dapat mengakses data dan sistem.
- Memantau aktivitas yang mencurigakan: Mendeteksi aktivitas yang tidak biasa dan potensi ancaman.
- Menerapkan kontrol akses yang ketat: Mengatur akses ke data dan sistem berdasarkan peran dan kebutuhan pengguna.
- Menerapkan enkripsi: Melindungi data sensitif dari akses yang tidak sah.
- Memperkuat keamanan jaringan: Mencegah akses yang tidak sah ke jaringan perusahaan.
Dengan teknologi pendeteksi deepfake terbaru dan fitur-fitur keamanan lainnya, Trend Micro berupaya untuk memberikan perlindungan yang komprehensif bagi pelanggan mereka dalam menghadapi ancaman siber yang terus berkembang.