Jakarta – Indonesia kembali menorehkan prestasi membanggakan di ajang olahraga terbesar se-Asia Tenggara, SEA Games 2025, yang diselenggarakan di Bangkok, Thailand. Setelah sebelumnya berhasil meraih medali perunggu dari cabang olahraga esports di nomor pertandingan FC Online, kini giliran Tim Nasional Mobile Legends: Bang Bang (MLBB) kategori Pria yang menyumbangkan medali perunggu kedua. Keberhasilan ini tidak hanya menambah koleksi medali bagi kontingen Indonesia, tetapi juga menegaskan dominasi dan potensi besar esports di Tanah Air dalam kancah internasional.
Pertarungan sengit memperebutkan posisi ketiga ini berlangsung di Sala Phra Kieo, Chulalongkorn University, sebuah lokasi yang dipenuhi dengan sorak-sorai pendukung dan atmosfer kompetitif yang memanas. Timnas MLBB Men Indonesia menunjukkan performa luar biasa, menampilkan strategi matang, koordinasi tim yang solid, dan kemampuan individu yang gemilang. Mereka berhasil mengalahkan tim tangguh dari Myanmar dengan skor akhir 3-1, sebuah kemenangan yang diraih melalui perjuangan keras dan mental baja.
Skuad Garuda Mobile Legends Pria yang menjadi pahlawan hari itu terdiri dari nama-nama bintang yang tak asing lagi di kancah esports, yaitu Aldhia Fahmi Aranda, Riski, Yonathan Cin, Christian Widy, Wardhana Hartono, Yehezkiel Wiseman Hamonangan, dan Leonardo Prasetyo Agung. Setiap pemain memiliki peran krusial, mulai dari tank yang kokoh, support yang cerdas, hingga core yang mematikan. Di bawah arahan pelatih kepala Doly Van Pelo Sihotang, mereka menjelma menjadi kekuatan yang patut diperhitungkan. Lawan yang mereka hadapi dalam perebutan medali perunggu ini juga bukanlah tim sembarangan. Tim Mobile Legends andalan Myanmar menurunkan roster terbaiknya, termasuk Si Thu Ye Htet, Satt Kaung, Min Myat Khit Thit, Aung Shine Lin, Bhone Pyae Arkar, dan Swan Min Kon, yang dikenal memiliki gaya bermain agresif dan penuh kejutan.
Sejak game pertama dimulai, Timnas Indonesia, yang dijuluki Sang Garuda, langsung tancap gas dan menunjukkan keperkasaannya. Dengan draft pick yang cerdas dan eksekusi strategi yang presisi, mereka berhasil mendominasi early game. Rotasi yang rapi, penguasaan objektif seperti Turtle dan Lord, serta inisiasi team fight yang sempurna membuat Myanmar kewalahan. Anak-anak asuh Doly Van Pelo Sihotang tidak memberikan celah sedikit pun bagi lawan untuk mengembangkan permainan. Tekanan di setiap lini membuat pemain Myanmar kesulitan dalam farming dan menjaga turret mereka. Akhirnya, setelah berjibaku selama 25 menit, Indonesia berhasil menghancurkan base utama Myanmar dan mengamankan poin pertama dengan kemenangan telak. Kemenangan di game pertama ini memberikan suntikan moral yang besar bagi tim Indonesia dan menunjukkan bahwa mereka datang dengan persiapan yang matang.
Memasuki game kedua, tensi pertandingan semakin memanas. Indonesia sebenarnya sempat berada di ambang kekalahan. Myanmar, yang tidak ingin menyerah begitu saja, memberikan perlawanan sengit dan berhasil membalikkan keadaan di fase mid-game. Beberapa blunder kecil dari tim Indonesia berhasil dimanfaatkan oleh Myanmar untuk mendapatkan keunggulan gold dan objektif. Namun, mental juara dan semangat pantang menyerah Timnas Indonesia kembali bersinar. Mereka tidak panik meski tertinggal. Sebuah momen krusial terjadi pada perebutan Lord kedua di menit ke-14. Dengan koordinasi yang apik dan eksekusi skill yang sempurna, Indonesia berhasil mencuri Lord dari tangan Myanmar. Momentum ini menjadi titik balik bagi Sang Garuda. Dari situ, timnas sukses mengendalikan jalannya permainan, membalikkan keadaan, dan mampu menghancurkan base utama tim Myanmar pada menit ke-18. Kemenangan dramatis ini membuktikan ketahanan dan kemampuan adaptasi tim Indonesia di bawah tekanan.
Sayangnya, di game ketiga, Indonesia gagal meraih kemenangan dan harus mengakui keunggulan Myanmar. Tim lawan tampil lebih agresif, melakukan inisiasi team fight yang berani, dan berhasil mencuri satu kemenangan. Pergantian strategi dari Myanmar, dengan fokus pada hero-hero burst damage dan crowd control, tampaknya berhasil mengejutkan tim Indonesia. Game ketiga ini berakhir dengan cepat, hanya dalam waktu 16 menit, menunjukkan betapa dominannya Myanmar di game tersebut. Kekalahan ini menjadi alarm bagi Timnas Indonesia untuk segera melakukan penyesuaian dan tidak lengah. Evaluasi cepat dari pelatih Doly Van Pelo Sihotang di jeda pertandingan menjadi sangat krusial untuk mengembalikan fokus dan menemukan strategi balasan.
Kendati sempat tersandung di game ketiga, semangat juang Timnas Mobile Legends Indonesia tidak luntur. Mereka tidak membiarkan Myanmar menyamakan kedudukan dan memaksakan game kelima. Aldhia Fahmi Aranda cs membalasnya dengan performa yang jauh lebih solid di game keempat. Dengan penyesuaian draft pick dan strategi yang lebih hati-hati namun tetap agresif, Indonesia kembali mengambil alih kendali permainan. Mereka tidak memberikan kesempatan sedikit pun bagi Myanmar untuk mengembangkan strategi agresif mereka. Penguasaan map yang sempurna, rotasi cepat, dan eksekusi team fight yang bersih membuat Myanmar tertekan sejak awal. Tim Indonesia pun tak perlu waktu lama untuk mengalahkan Myanmar. Hanya dalam waktu 12 menit, Indonesia berhasil merobohkan base utama Myanmar, mengunci kemenangan 3-1, dan sekaligus memastikan medali perunggu untuk Tanah Air. Kemenangan cepat di game penentuan ini menunjukkan kemampuan tim untuk belajar dari kesalahan dan bangkit dengan performa terbaik.
Dengan raihan ini, Timnas Esports Indonesia telah berhasil menyumbang dua medali perunggu dari dua nomor pertandingan yang berbeda di SEA Games 2025, yaitu FC Online dan Mobile Legends Men. Ini adalah pencapaian yang membanggakan dan menjadi bukti nyata perkembangan pesat ekosistem esports di Indonesia. Medali perunggu ini bukan hanya sekadar logam, tetapi juga simbol kerja keras, dedikasi, dan semangat juang para atlet, pelatih, serta seluruh staf pendukung.
Perjalanan Timnas MLBB Men Indonesia menuju perunggu ini tentu tidak mudah. Mereka menghadapi lawan-lawan tangguh dari seluruh Asia Tenggara, wilayah yang dikenal sebagai kiblat Mobile Legends dunia. Setiap pertandingan adalah ujian kemampuan, strategi, dan mentalitas. Mendapatkan medali di ajang sebesar SEA Games adalah pengakuan atas bakat dan disiplin mereka. Ini juga menjadi motivasi besar bagi generasi muda Indonesia yang bercita-cita menjadi atlet esports profesional.
Keberhasilan ini juga memberikan dorongan moral yang signifikan bagi kontingen esports Indonesia secara keseluruhan. Saat ini, fokus beralih ke dua nomor pertandingan lainnya yang siap merebut medali emas. Timnas Mobile Legends Women Indonesia akan segera bertanding pada 16 Desember 2025, dengan harapan dapat mengulang atau bahkan melampaui prestasi tim pria. Sementara itu, Timnas Free Fire Indonesia juga akan unjuk gigi pada 17-18 Desember 2025, membawa harapan besar untuk mengibarkan bendera Merah Putih di podium tertinggi. Dukungan penuh dari masyarakat Indonesia diharapkan dapat memacu semangat para atlet untuk memberikan yang terbaik.
Raihan medali perunggu ini semakin mengukuhkan posisi Indonesia sebagai salah satu kekuatan esports terdepan di kawasan Asia Tenggara. Ini adalah buah dari pembinaan yang berkelanjutan, dukungan dari Federasi Esports Indonesia (PB ESI), serta komitmen pemerintah dalam mengembangkan potensi esports sebagai cabang olahraga yang berprestasi. Masa depan esports Indonesia terlihat cerah, dengan semakin banyak talenta muda yang bermunculan dan siap mengharumkan nama bangsa di kancah internasional. Kemenangan ini adalah sebuah langkah maju, sebuah pengingat bahwa dengan kerja keras dan semangat, tidak ada yang mustahil.
(hps/fay)
