BOSSPULSA.COM, Yogyakarta – Artis Nita Gunawan akhirnya memberikan penjelasan gamblang mengenai isu miring yang menyebutkan dirinya pernah terlibat pertengkaran hebat dengan sang ibu hingga memutuskan untuk meninggalkan rumah. Pengakuan ini diungkapkan Nita saat menjadi bintang tamu dalam sebuah program televisi, yang kemudian dibagikan ulang di kanal YouTube Trans TV Official pada Selasa (23/12/2025). Nita membenarkan bahwa peristiwa tersebut memang pernah terjadi, namun ia menekankan bahwa kejadian itu sudah lama berlalu, tepatnya ketika ia masih berstatus sebagai pelajar.
Nita Gunawan menceritakan bahwa akar permasalahan yang memicu cekcok dengan ibunya adalah karena kegemarannya bekerja sejak dini. "Dulu sempat ada cekcoklah, aku tuh suka kerja," ungkap Nita. Ia menduga, ibunya memiliki kekhawatiran berlebih yang dipicu oleh trauma masa lalu, yaitu pengalaman ditinggal suami dan harus berjuang seorang diri sebagai tulang punggung keluarga. Ketidaksetujuan sang ibu terhadap kesibukan Nita yang dianggapnya membahayakan masa depannya, ditambah dengan sikap Nita yang diakui cukup bandel di masa sekolah, akhirnya memicu ketegangan.
"Nyokap mungkin trauma karena pernah ditinggal suami, tulang punggung, jadi aku cukup bandel waktu sekolah," lanjut Nita. Puncak ketegangan terjadi ketika sang ibu diduga menyalahkan Nita atas kepergian ayah mereka, yang dianggap Nita sebagai kesalahpahaman yang mendalam. "Dipikir papa meninggal karena aku, terus berantem, aku keluar dari rumah," ujarnya pilu. Pernyataan ini mengindikasikan adanya beban emosional yang sangat berat yang dirasakan Nita, hingga membuatnya memilih untuk pergi demi meredakan situasi dan memberikan ruang bagi dirinya sendiri.
Meskipun memutuskan untuk angkat kaki dari rumah, Nita menegaskan bahwa ia tidak pergi terlalu jauh. Ia hanya menyewa kamar kos di area yang tidak terlalu jauh dari kediamannya. "Aku sebenarnya nggak kabur jauh dari rumah. Ngekos dekat situ," tuturnya, memberikan gambaran bahwa keputusannya adalah untuk menenangkan diri, bukan untuk memutuskan hubungan sepenuhnya. Hal ini menunjukkan bahwa di balik keputusan drastis tersebut, Nita masih memiliki niat untuk tetap berada dalam jangkauan keluarganya.
Lebih lanjut, Nita Gunawan mengungkapkan bahwa ia baru kembali ke rumah setelah kurang lebih tiga bulan meninggalkan rumah. Selama masa perantauan di kosnya, Nita aktif bekerja untuk membiayai hidupnya sendiri. Pekerjaan yang ia tekuni saat itu cukup unik, yaitu menjadi penjaga di sebuah acara lomba burung berkicau yang bernama Showmania. "Ngekos dekat situ," tuturnya. "Aku kerja jaga Showmania, lomba burung berkicau. Terus nyokap nyamperin ngajak pulang. Sampai sekarang pulang," jelas Nita.
Kedatangan sang ibu untuk mengajaknya kembali pulang menjadi titik balik penting dalam kisah ini. Hal tersebut menandakan adanya upaya rekonsiliasi dari pihak keluarga, yang menunjukkan bahwa cinta dan perhatian ibu tidak pernah padam meskipun sempat terjadi perselisihan. Nita pun menyambut ajakan tersebut dan memutuskan untuk kembali ke pelukan keluarga, yang sekaligus mengakhiri masa perpisahannya.
Kini, Nita Gunawan menegaskan bahwa hubungannya dengan sang ibu telah terjalin dengan sangat baik dan harmonis. Ia bersyukur atas kesempatan untuk memperbaiki diri dan kembali membangun kedekatan dengan ibunya. "Sampai sekarang pulang," katanya, menyiratkan bahwa ia telah kembali ke rumah dan menjalani kehidupan yang lebih tenang bersama keluarganya. Pengalaman pahit di masa lalu tersebut tampaknya telah menjadi pelajaran berharga bagi Nita, yang kini semakin menghargai arti keluarga dan pentingnya komunikasi yang baik dalam menjaga hubungan. Ia juga menambahkan, "Nita Gunawan mengatakan hubungannya dengan ibu sudah baik sekali." Hal ini menjadi penutup yang manis, menunjukkan bahwa setiap konflik, sekecil apapun, dapat diselesaikan dengan niat baik dan upaya bersama untuk memahami satu sama lain. Kisah Nita Gunawan ini dapat menjadi inspirasi bagi banyak orang yang mungkin pernah mengalami kesulitan serupa dalam hubungan keluarga, bahwa rekonsiliasi dan pengampunan adalah kunci untuk kembali merajut keharmonisan.
