Jakarta – Perdebatan sengit seputar harga game paling ditunggu-tunggu, Grand Theft Auto VI (GTA 6), nampaknya akan segera mereda. Mantan developer Rockstar Games, Mike York, telah memberikan pandangannya yang cukup meyakinkan: GTA 6 kemungkinan besar tidak akan dibanderol dengan harga fantastis USD 100. York, yang memiliki pengalaman mendalam di balik layar Rockstar, optimis bahwa harga game tersebut akan tetap berada di kisaran normal perilisan game AAA, yakni sekitar USD 70. Pernyataan ini muncul di tengah spekulasi luas yang telah memicu kekhawatiran di kalangan gamer global.
Dalam wawancara eksklusifnya dengan Esports Insider, yang dilansir oleh Dexerto pada Jumat, 26 Desember 2025, Mike York mengungkapkan keyakinannya. "Saya rasa harga GTA 6 tidak akan mencapai USD 100. Saya pikir harganya akan sekitar USD 70, di kisaran harga rilis normal," ujarnya. York menekankan bahwa Rockstar Games, sebagai salah satu raksasa industri game, tidak memiliki motivasi untuk bersikap serakah. Menurutnya, perusahaan tersebut akan menjual jutaan salinan game ini, terlepas dari harganya. Oleh karena itu, mematok harga yang terlalu tinggi hanya akan meninggalkan kesan buruk di benak komunitas gamer yang sangat setia. "Mereka akan menjual begitu banyak salinan game sehingga mereka tidak perlu serakah dan mematok harga USD 100," tambah York, menyoroti model bisnis Rockstar yang mengandalkan volume penjualan masif dan pendapatan jangka panjang dari ekosistem online.
York juga memberikan nuansa penting terkait kemungkinan harga yang berbeda untuk edisi tertentu. Ia mengingatkan bahwa mungkin saja versi pra-pemesanan awal atau edisi khusus yang dilengkapi dengan bonus tambahan, seperti item eksklusif di GTA Online (misalnya apartemen pribadi atau kendaraan unik), bisa saja menyentuh angka USD 99. Namun, ia menegaskan bahwa itu adalah pengecualian untuk paket premium. "Di mana kalian akan mendapatkan paket besar saat GTA Online dirilis, misalnya apartemen sendiri atau semacamnya – tetapi game dasarnya akan seharga USD 70," jelasnya, membedakan antara harga dasar game dan paket bundling yang sering ditawarkan untuk meningkatkan nilai bagi konsumen yang bersedia membayar lebih. Pendekatan ini bukan hal baru dalam industri game, di mana edisi kolektor atau deluxe seringkali memiliki harga yang lebih tinggi, menawarkan nilai tambah bagi penggemar yang ingin merasakan pengalaman yang lebih lengkap atau memiliki koleksi eksklusif.
Pandangan York ini bukan tanpa dasar. Sejarah Rockstar Games, khususnya dengan kesuksesan fenomenal Grand Theft Auto V dan Grand Theft Auto Online, menunjukkan bahwa mereka cenderung memprioritaskan kepuasan pemain dan membangun ekosistem jangka panjang daripada keuntungan jangka pendek dari harga awal yang mahal. GTA V, yang dirilis pada tahun 2013, telah terjual lebih dari 195 juta kopi secara global hingga saat ini, menjadikannya salah satu game terlaris sepanjang masa. Pendapatan signifikan juga terus mengalir dari GTA Online melalui penjualan Shark Cards dan konten musiman. Dengan basis penggemar yang begitu besar dan loyal, Rockstar diyakini tidak akan mengambil risiko merusak reputasi mereka dengan kebijakan harga yang dianggap eksploitatif. Kepercayaan komunitas adalah aset tak ternilai bagi mereka, dan mempertahankan citra sebagai penerbit yang memahami pasar dan pemain adalah kunci kesuksesan jangka panjang.
Asumsi mengenai harga GTA 6 yang mencapai USD 100 memang telah menjadi perbincangan hangat di kalangan gamer dan analis industri. Klaim ini tidak hanya berasal dari spekulasi penggemar, tetapi juga sempat didukung oleh hasil riset pasar awal. Namun, sebuah studi mendalam dari MIDiA Research justru menyimpulkan hal yang berlawanan. Mereka berpendapat bahwa jika game ini benar-benar dibanderol dengan harga setinggi itu, Rockstar justru berpotensi merugi, sebuah temuan yang mengejutkan banyak pihak.
MIDiA Research bersikeras bahwa harga paling ideal untuk GTA 6 akan mentok di USD 70. Berdasarkan survei yang mereka lakukan terhadap lebih dari 2.000 konsumen di Amerika Serikat, terungkap bahwa harga USD 70 akan memaksimalkan potensi penjualan dan pada gilirannya, membuat gamer merasa puas dengan nilai yang mereka dapatkan. Ini adalah titik harga yang seimbang antara persepsi nilai dan keterjangkauan. Survei tersebut menunjukkan bahwa pada titik harga ini, jumlah konsumen yang bersedia membeli game jauh lebih besar, menghasilkan volume penjualan yang optimal.
Sebaliknya, bila harga peluncuran GTA 6 dipatok di USD 100, maka akan secara signifikan mengurangi penjualan dan pendapatan secara keseluruhan. Studi ini menyoroti bahwa kenaikan harga yang drastis cenderung membuat konsumen menunda pembelian atau bahkan membatalkannya sama sekali, terutama untuk game yang sudah membutuhkan investasi waktu yang besar dan menjadi komitmen finansial yang substansial. Potensi kerugian dari hilangnya penjualan unit jauh lebih besar daripada keuntungan yang didapat dari harga per unit yang lebih tinggi.
Perry Gresham, Kepala Data MIDiA Research dan salah satu penulis laporan tersebut, mengungkapkan bahwa psikologi konsumen memiliki preferensi kuat terhadap harga yang diakhiri dengan ’99’. Ini adalah strategi penetapan harga yang telah terbukti efektif di berbagai sektor ritel, di mana harga USD 69,99 seringkali dipersepsikan jauh lebih murah daripada USD 70 atau USD 75, apalagi USD 100. Efek "kiri-digit" ini membuat konsumen melihat harga sebagai angka yang lebih rendah dari yang sebenarnya, mendorong keputusan pembelian. "Riset kami menunjukkan bahwa GTA 6 akan menghasilkan lebih banyak pendapatan dengan harga standar USD 69,99 dibandingkan harga USD 100 yang banyak dibicarakan. Harga USD 100 justru akan membuat kita kehilangan banyak uang," ujar Gresham pada tanggal 15 Oktober, memberikan argumen berbasis data yang kuat untuk mendukung penetapan harga yang lebih moderat. Pendekatan ini menunjukkan pemahaman mendalam tentang perilaku pembelian konsumen di pasar game yang sangat kompetitif.
Perdebatan mengenai harga game ini juga tidak lepas dari tren umum kenaikan harga game AAA di industri. Selama bertahun-tahun, harga standar game baru adalah USD 60. Namun, dalam beberapa tahun terakhir, banyak penerbit besar mulai mengadopsi model harga USD 70 untuk judul-judul terbaru mereka di konsol generasi sekarang, seperti PlayStation 5 dan Xbox Series X/S. Kenaikan ini seringkali dikaitkan dengan peningkatan biaya pengembangan game yang semakin kompleks, membutuhkan sumber daya manusia dan teknologi yang lebih canggih, serta kampanye pemasaran global yang masif. Game seperti God of War Ragnarök, Marvel’s Spider-Man 2, dan Diablo IV adalah beberapa contoh judul yang dirilis dengan harga USD 70. Oleh karena itu, penetapan harga USD 70 untuk GTA 6 akan sejalan dengan standar industri saat ini untuk game blockbuster, menempatkannya dalam kategori harga premium yang wajar.
Sementara perdebatan mengenai harga masih berlangsung, para gamer di seluruh dunia sempat dibuat kecewa oleh berita penundaan peluncuran GTA 6. Dalam pengumuman terbarunya, Rockstar Games memastikan bahwa game yang sangat diantisipasi ini baru akan dirilis pada 19 November 2026. Penundaan ini berarti satu tahun penuh dari jadwal awal yang diperkirakan, sebuah pukulan bagi jutaan penggemar yang telah menanti. "Penundaan ini dilakukan untuk memberikan waktu tambahan demi penyempurnaan kualitas game," tulis Rockstar dalam keterangan resminya pada tanggal 7 November. Pernyataan tersebut, meskipun umum, mengindikasikan bahwa skala dan ambisi GTA 6 sangat besar, sehingga membutuhkan waktu pengembangan dan pemolesan yang lebih lama untuk memenuhi standar kualitas tinggi Rockstar serta ekspektasi penggemar yang membumbung tinggi. Mike York sendiri menyinggung soal jadwal peluncuran, menyatakan bahwa ia tidak melihat akan ada penundaan lagi ke depannya. Ia percaya para pengembang saat ini hanya sedang memoles beberapa hal di GTA 6, sebuah fase krusial untuk memastikan pengalaman bermain yang mulus dan bebas bug pada saat peluncuran.
Penundaan ini, meskipun mengecewakan, juga dapat dilihat sebagai indikasi komitmen Rockstar terhadap kualitas. Untuk game sebesar GTA 6, yang diharapkan dapat mendefinisikan ulang standar open-world gaming, setiap detail harus sempurna, dari narasi yang mendalam, mekanika gameplay yang inovatif, hingga dunia yang hidup dan imersif. Antisipasi terhadap GTA 6 telah mencapai tingkat histeria yang jarang terlihat di industri game. Trailer pertamanya memecahkan rekor penayangan dan terus menjadi topik hangat di media sosial, menunjukkan betapa besar hasrat publik terhadap judul ini. Dengan potensi penjualan yang diperkirakan akan melampaui pendahulunya, bahkan pada harga USD 70, GTA 6 siap menjadi fenomena global. Keputusan harga, oleh karena itu, menjadi sangat strategis, bukan hanya untuk keuntungan finansial tetapi juga untuk menjaga hubungan baik dengan komunitas yang telah menanti lebih dari satu dekade.
Pada akhirnya, konsensus dari pandangan mantan developer Rockstar dan riset pasar independen menunjukkan bahwa GTA 6 kemungkinan besar akan mengikuti tren harga game AAA modern, yaitu di kisaran USD 70. Dengan strategi penetapan harga yang bijaksana, diiringi oleh kualitas game yang telah disempurnakan melalui penundaan, Rockstar Games berpotensi untuk kembali mendulang sukses besar. Gamer mungkin harus menunggu sedikit lebih lama, tetapi harapan akan sebuah mahakarya yang terjangkau tetap menyala terang di ufuk tanggal 19 November 2026. Perdebatan harga mungkin akan berlanjut hingga pengumuman resmi, namun indikasi kuat telah menunjuk ke arah yang menguntungkan konsumen, menjanjikan nilai yang sepadan dengan antisipasi yang telah lama dibangun.
