0

Pesinetron Anrez Adelio Dituduh Hamili dan Tinggalkan Friceilda Prillea

Share

BOSSPULSA.COM, Yogyakarta – Pesinetron yang dikenal luas berkat perannya dalam berbagai sinetron populer, Anrez Adelio, kini tengah menghadapi tuduhan serius yang menggemparkan dunia hiburan tanah air. Seorang perempuan bernama Friceilda Prillea, yang akrab disapa Icel, secara terbuka mengklaim bahwa Anrez adalah ayah dari jabang bayi yang dikandungnya. Lebih mengejutkan lagi, Friceilda menyatakan bahwa Anrez telah meninggalkannya begitu saja di tengah kehamilannya yang kini telah memasuki usia delapan bulan. Pernyataan ini diungkapkan oleh Friceilda dalam sebuah wawancara yang ditayangkan di program Insert Pagi pada Rabu, 24 Desember 2025, yang kemudian menjadi sorotan media dan publik.

"Saya telah hamil 8 bulan oleh Anrez Putra Adelio. Saya menjalani semuanya dari awal sampai saat ini sendiri dan dia meninggalkan saya begitu saja," ujar Friceilda dengan nada pilu, seperti dikutip dari sumber yang sama. Pengakuan ini tidak hanya mencoreng nama baik Anrez Adelio, tetapi juga menimbulkan keprihatinan mendalam terkait nasib Friceilda dan calon buah hatinya. Situasi ini tentu saja mengejutkan banyak pihak, mengingat Anrez Adelio selama ini dikenal memiliki citra yang baik di mata publik.

Menyikapi situasi yang kian memburuk dan merasa tidak ada iktikad baik dari pihak Anrez Adelio, Friceilda Prillea memutuskan untuk mengambil langkah hukum yang tegas. Ia telah menggandeng pengacara kondang, Santo Nababan, untuk mendampingi dan memperjuangkan hak-haknya serta hak calon bayinya. Langkah pertama yang diambil adalah melayangkan somasi kepada Anrez Adelio. Somasi ini merupakan peringatan resmi yang mengharuskan Anrez untuk memberikan tanggapan dan pertanggungjawaban atas klaim yang diajukan oleh Friceilda.

Dalam upayanya untuk menegakkan keadilan, Friceilda berencana menjerat bintang film "Garuda Superhero" itu dengan Pasal 28B ayat 2 Undang-Undang Dasar 1945. Pasal ini secara spesifik mengatur mengenai hak-hak anak, termasuk hak untuk hidup, tumbuh, berkembang, dan berhak dilindungi dari kekerasan serta diskriminasi. Penggunaan pasal ini menunjukkan keseriusan Friceilda dalam memastikan bahwa hak-hak calon buah hatinya tidak terabaikan.

Kisah pertemuan antara Friceilda dan Anrez Adelio bermula dari dunia maya. Keduanya berkenalan melalui platform media sosial TikTok pada Mei 2024. Setelah saling mengenal di dunia maya, hubungan mereka berlanjut ke pertemuan fisik pertama kali pada bulan September tahun yang sama. Friceilda mengaku bahwa hubungan yang terjalin antara dirinya dan Anrez sudah layaknya sepasang kekasih, dan telah berjalan selama hampir satu tahun lamanya. Hubungan yang seharusnya harmonis ini justru berujung pada masalah yang pelik.

"Awal mula kenal itu dari social media, TikTok, Mei 2024. Pertama kali ketemu bulan September. Kita, saya pribadi menjalin hubungan dengan Anrez selayaknya orang pacaran. Sampai saat ini hampir 1 tahun," jelas Friceilda mengenai awal mula hubungan mereka. Pengakuan ini mengindikasikan bahwa hubungan mereka telah berjalan cukup lama dan serius sebelum masalah kehamilan ini mencuat.

Friceilda menceritakan bahwa sejak mengetahui dirinya hamil, ia segera meminta pertanggungjawaban Anrez sebagai calon ayah dari anak yang dikandungnya. Namun, alih-alih mendapatkan respon yang positif, Anrez justru terkesan mengulur-ulur waktu dan tidak menunjukkan itikad baik untuk menyelesaikan masalah ini. Kekhawatiran akan kesehatan mentalnya dan janin yang dikandungnya mendorong Friceilda untuk menghentikan komunikasi dengan Anrez.

"Dari awal saya tahu hamil, saya minta pertanggungjawabannya dia sebagai suami dan ayah anak yang saya kandung, tapi dia mengulur-ulur waktu dan gak ada itikad baik. Akhirnya saya menghentikan komunikasi demi kesehatan mental saya dan janin," ungkap Friceilda dengan penuh kekecewaan. Sikap Anrez yang dianggap dingin dan tidak bertanggung jawab ini semakin memperburuk situasi dan mendorong Friceilda untuk mencari keadilan.

Pengacara Friceilda, Santo Nababan, turut membacakan bukti-bukti percakapan antara kliennya dan Anrez Adelio yang semakin memberatkan pesinetron tersebut. Salah satu pesan WhatsApp yang dibacakan berbunyi, "’Aku belum mau punya anak dan belum siap nikah, jangan egois’." Pesan ini secara gamblang menunjukkan penolakan Anrez terhadap kehamilan Friceilda dan kesiapannya untuk menjadi seorang ayah.

Lebih lanjut, Santo Nababan juga mengungkapkan pesan lain yang lebih mengejutkan dan mengerikan. "Ada lagi yang lebih sadis, dia menyuruh (Friceilda) minum obat (diduga untuk menggugurkan kandungan)," ujar Santo Nababan, yang menggambarkan betapa seriusnya situasi yang dihadapi Friceilda. Tindakan yang diduga dilakukan Anrez ini tentu saja merupakan pelanggaran berat terhadap hak hidup manusia dan dapat dikenakan sanksi pidana yang tegas.

Pihak redaksi detikcom telah berupaya keras untuk mendapatkan tanggapan langsung dari Anrez Adelio terkait tuduhan ini. Upaya konfirmasi dilakukan melalui pesan WhatsApp dan berbagai platform media sosial yang biasa digunakan oleh Anrez. Namun, hingga berita ini diturunkan, Anrez Adelio belum memberikan respons apa pun. Sikap diam Anrez ini tentu saja semakin menimbulkan spekulasi dan pertanyaan di kalangan publik.

Menariknya, isu serupa pernah menerpa Anrez Adelio pada bulan September 2025. Saat itu, ramai di media sosial mengenai kabar Anrez yang dituduh menghamili seorang perempuan yang kemudian diketahui berinisial I, yang kini teridentifikasi sebagai Friceilda. Menanggapi isu tersebut pada waktu itu, Anrez sempat memberikan tanggapan singkat.

"Aku hanya menyerahkan ke Allah saja karena hukum menghukum tugas Allah SWT. Insyaallah semua baik-baik saja, doain semua baik-baik saja, supaya negara kita baik-baik saja," kata Anrez saat ditemui di kawasan Senayan pada September 2025. Pernyataan ini, yang kala itu terkesan diplomatis, kini kembali mengemuka di tengah tuduhan yang lebih serius dan konkret. Reaksi Anrez di masa lalu tersebut kini dilihat dalam konteks yang berbeda, seiring dengan perkembangan kasus ini.

Kasus yang melibatkan Anrez Adelio dan Friceilda Prillea ini tentu saja menjadi perhatian publik dan diharapkan dapat segera mendapatkan penyelesaian yang adil. Pihak berwenang diharapkan dapat menindaklanjuti laporan dan bukti-bukti yang ada untuk memastikan keadilan bagi semua pihak, terutama bagi Friceilda dan calon buah hatinya yang tidak berdosa. Kasus ini juga menjadi pengingat pentingnya tanggung jawab moral dan hukum bagi setiap individu, terutama dalam hubungan yang melibatkan potensi kehamilan.