Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) sedang mengembangkan sistem peringatan dini bencana alam yang akan diintegrasikan ke dalam layanan siaran TV digital. Sistem ini dinamakan Early Warning System (EWS) dan bertujuan untuk memberikan informasi kepada masyarakat yang terdampak bencana alam sehingga mereka dapat menyelamatkan diri.
Direktur Pengembangan Pita Lebar, Ditjen PPI, Kementerian Kominfo, Marvels Parsaoran Situmorang, mengatakan bahwa sejak diterapkannya Analog Switch Off (ASO), TV digital maupun set top box yang beredar di masyarakat sudah harus memiliki fitur sistem peringatan dini. Sebelumnya, masyarakat hanya mendapatkan informasi bencana alam berupa SMS blast, namun dengan adanya sistem peringatan dini di TV digital, informasi tersebut akan lebih luas dan efektif.
Marvels menjelaskan bahwa ketika masyarakat menggunakan set top box, mereka harus memasukkan kode pos yang benar agar dapat menerima informasi yang tepat tentang bencana alam yang terjadi di wilayah mereka. Sistem peringatan dini ini sangat penting bagi Indonesia yang berada di area cincin api dengan rawan bencana alam, seperti gempa.
Pemerintah Indonesia telah menerima hibah dari Pemerintah Jepun untuk pengembangan sistem peringatan dini ini, yang dinamakan Disaster Prevention Information System (DPIS). Saat ini, sistem tersebut masih dalam tahap pengujian untuk menentukan bentuk yang paling efektif sebelum diimplementasikan ke masyarakat.
Marvels mengatakan bahwa sistem peringatan dini ini akan berupa karakter, informasi, dan suara, dengan kategori seperti waspada dan evakuasi. Proses pengujian masih berlangsung dan diharapkan sistem ini dapat diluncurkan pada bulan September tahun ini.
Dengan adanya sistem peringatan dini ini, diharapkan masyarakat dapat lebih siap dan waspada dalam menghadapi bencana alam, sehingga dapat mengurangi korban jiwa dan kerugian materi. Kementerian Kominfo berharap sistem ini dapat membantu meningkatkan keselamatan masyarakat dan membantu mengurangi dampak bencana alam.