0

TelkomGroup Kejar Pemulihan Layanan Pascabencana di Aceh

Share

Bencana banjir bandang yang melanda wilayah Kuala Simpang, Kabupaten Aceh Tamiang, beberapa waktu lalu telah menyisakan duka mendalam dan kerusakan infrastruktur yang parah, termasuk jaringan komunikasi yang vital. Menyadari urgensi pemulihan konektivitas dan dukungan kemanusiaan, PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TelkomGroup) bergerak cepat dengan mengerahkan seluruh sumber daya dan tim terbaiknya. Kunjungan langsung Direktur Strategic Business Development & Portfolio Telkom, Seno Soemadji, ke lokasi terdampak menjadi penegasan komitmen Telkom dalam memastikan layanan telekomunikasi kembali normal secepatnya bagi masyarakat Aceh Tamiang yang tengah berjuang bangkit dari keterpurukan.

Dampak dari bencana banjir di Kuala Simpang sangat signifikan, mengisolasi banyak wilayah dan memutus akses komunikasi yang krusial. Dalam situasi darurat seperti ini, ketersediaan layanan telekomunikasi bukan hanya sekadar fasilitas, melainkan urat nadi informasi yang menghubungkan keluarga, memungkinkan koordinasi bantuan, dan mempercepat proses evakuasi serta pemulihan. Oleh karena itu, prioritas utama TelkomGroup adalah memastikan setiap titik infrastruktur komunikasi yang vital dapat berfungsi kembali, menghadirkan harapan di tengah keterbatasan.

Salah satu fokus utama dalam kunjungan kerja Direktur Seno Soemadji adalah meninjau secara langsung kondisi infrastruktur telekomunikasi yang menjadi tulang punggung layanan di Aceh Tamiang. Sentral Telepon Otomat (STO) Tanjung Pura dan Kuala Simpang, yang merupakan pusat kendali layanan telekomunikasi, menjadi prioritas utama peninjauan. STO adalah jantung dari jaringan telekomunikasi lokal, tempat semua panggilan telepon dan data dari pelanggan berkumpul sebelum diteruskan ke tujuan. Kerusakan pada STO berarti lumpuhnya sebagian besar, jika tidak seluruh, layanan komunikasi di wilayah tersebut. Selain STO, berbagai jaringan pendukung lainnya, seperti kabel serat optik, menara telekomunikasi seluler, dan infrastruktur akses pelanggan, turut menjadi perhatian karena terdampak parah oleh genangan air dan lumpur yang meluap.

Seno Soemadji menegaskan bahwa menjaga konektivitas di tengah situasi darurat adalah tugas mulia sekaligus strategis. "Sejak hari pertama bencana, TelkomGroup bersama TelkomProperty dan tim regional telah bergerak cepat melakukan pemulihan aset dan jaringan di lapangan. Sebagai bagian dari BUMN, TelkomGroup memiliki tanggung jawab sosial yang besar untuk selalu hadir melalui percepatan pemulihan layanan telekomunikasi dan pemberian bantuan kepada masyarakat terdampak," ujarnya dalam keterangan tertulis yang dikeluarkan pada Rabu (24/12/2025). Pernyataan ini mencerminkan komitmen Telkom bukan hanya sebagai entitas bisnis, tetapi juga sebagai pilar penting dalam ketahanan nasional dan respons kemanusiaan.

Dalam kesempatan yang sama, Seno Soemadji juga menyempatkan diri untuk menyambangi langsung Desa Menanggini, Kuala Simpang, salah satu area yang paling parah terdampak, untuk menyalurkan bantuan kemanusiaan kepada warga. Interaksi langsung dengan masyarakat korban bencana memberikan perspektif yang lebih mendalam mengenai tantangan yang dihadapi dan pentingnya setiap upaya pemulihan. Ia menyampaikan kabar baik bahwa hingga kini, sebagian besar layanan telekomunikasi Telkom di Aceh Tamiang telah berangsur pulih. Ini adalah buah dari kerja keras dan dedikasi tim di lapangan yang bekerja tanpa henti.

Proses pemulihan dilakukan secara bertahap dan terencana, dengan memprioritaskan titik-titik terdampak banjir paling parah serta wilayah yang masih mengalami gangguan pasokan listrik. Gangguan listrik menjadi salah satu kendala terbesar, mengingat sebagian besar perangkat telekomunikasi membutuhkan pasokan daya yang stabil. Di sinilah peran TelkomProperty menjadi krusial. Sebagai pengelola dan pemelihara aset TelkomGroup, TelkomProperty berperan aktif dalam mempercepat pemulihan infrastruktur. Mereka bertanggung jawab memastikan perangkat vital seperti STO dapat beroperasi kembali, bahkan jika harus mengandalkan sumber daya darurat. STO memang menjadi prioritas utama karena perannya yang sangat vital bagi kelangsungan layanan komunikasi pemerintah dan masyarakat luas. Tanpa STO yang berfungsi, koordinasi bantuan, komunikasi darurat, dan bahkan sekadar menghubungi sanak saudara akan sangat sulit dilakukan.

Seno Soemadji tidak lupa memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada seluruh tim teknis di lapangan yang telah menunjukkan dedikasi luar biasa. "Saya ingin memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada seluruh tim teknis kami yang sejak hari pertama bergerak cepat melakukan pemulihan di lokasi bencana. Di tengah akses yang terputus, mereka berjalan kaki menembus banjir dan lumpur, membawa genset dan baterai satu per satu, demi memastikan layanan tetap pulih. Mereka adalah pejuang telekomunikasi di lapangan, yang bekerja dengan dedikasi luar biasa untuk menjaga konektivitas masyarakat," katanya dengan nada penuh kebanggaan. Kisah-kisah heroik para teknisi yang berjuang menembus medan berat, mempertaruhkan keselamatan demi mengembalikan cahaya komunikasi, menjadi cerminan nyata dari semangat "BUMN Hadir Untuk Negeri". Mereka adalah garda terdepan yang berhadapan langsung dengan dampak bencana, seringkali tanpa sorotan, namun dengan kontribusi yang tak ternilai.

Meski demikian, proses pemulihan kerap menghadapi tantangan berat yang tidak bisa dianggap remeh. Akses lokasi yang terisolasi akibat jalan yang terputus atau terendam banjir menjadi hambatan utama. Kerusakan perangkat telekomunikasi yang sangat parah akibat terendam air, korsleting, atau bahkan terbawa arus, memerlukan upaya perbaikan dan penggantian yang tidak sedikit. Ditambah lagi, gangguan pasokan listrik yang berkepanjangan menambah kompleksitas masalah. Untuk mengatasi berbagai kendala ini, TelkomGroup telah menyiapkan berbagai solusi darurat. Penggunaan genset menjadi solusi instan untuk menyediakan pasokan listrik bagi perangkat telekomunikasi yang krusial. Selain itu, dukungan konektivitas berbasis satelit juga disiapkan untuk daerah-daerah yang benar-benar terisolasi dan tidak mungkin dijangkau oleh jaringan terestrial dalam waktu singkat. Teknologi satelit memungkinkan komunikasi tetap berjalan meskipun infrastruktur darat hancur, menjadikannya penyelamat dalam kondisi ekstrem.

Selain fokus pada pemulihan jaringan, TelkomGroup juga menunjukkan kepeduliannya melalui aksi kemanusiaan yang komprehensif. Melalui agenda yang dilaksanakan pada Selasa (23/12) kemarin, TelkomGroup bersama anak perusahaannya, TelkoMedika dan AdMedika, menyalurkan bantuan kemanusiaan berupa posko layanan kesehatan, ambulans, dan obat-obatan. Kehadiran layanan kesehatan sangat vital di tengah situasi pascabencana, di mana risiko penyakit menular dan kebutuhan akan perawatan medis dasar meningkat drastis. Posko kesehatan menyediakan pemeriksaan dan pengobatan gratis, sementara ambulans siap siaga untuk evakuasi medis darurat. Obat-obatan esensial juga didistribusikan untuk mengatasi berbagai keluhan kesehatan yang umum terjadi setelah banjir, seperti penyakit kulit, infeksi saluran pernapasan, dan diare.

Dukungan kebutuhan dasar juga menjadi bagian integral dari respons TelkomGroup. Air bersih, yang seringkali menjadi langka dan terkontaminasi pascabencana, disalurkan untuk memastikan kesehatan masyarakat. Sanitasi yang layak juga menjadi perhatian, dengan penyediaan fasilitas dan edukasi kebersihan. Genset dan pompa air disalurkan untuk membantu warga membersihkan rumah dan fasilitas umum dari sisa-sisa banjir. Bahkan, sumur bor turut disalurkan untuk memastikan ketersediaan sumber air bersih jangka panjang bagi masyarakat terdampak. Skala bantuan ini tidak hanya terbatas di Aceh Tamiang, melainkan juga diperluas hingga ke wilayah lain yang terdampak bencana serupa, seperti Sumatera Utara dan Sumatera Barat, menunjukkan jangkauan luas dari program tanggung jawab sosial TelkomGroup.

Sebagai penyedia layanan telekomunikasi terbesar di Indonesia, pemulihan jaringan yang dilakukan Telkom bukan sekadar upaya teknis, melainkan langkah krusial untuk memastikan kebutuhan komunikasi masyarakat tetap terpenuhi di tengah situasi bencana. Lebih dari itu, melalui upaya tersebut, Telkom menegaskan perannya dalam menghadirkan layanan komunikasi sekaligus menyalurkan dukungan kemanusiaan melalui layanan kesehatan, bantuan kebutuhan dasar, serta kehadiran langsung di lapangan bagi masyarakat terdampak. Ini adalah bukti nyata bahwa TelkomGroup memahami betul bahwa konektivitas adalah hak dasar, terutama di saat-saat paling sulit. Komitmen ini tidak hanya mempercepat pemulihan fisik wilayah terdampak, tetapi juga membantu memulihkan semangat dan harapan masyarakat untuk bangkit kembali dari keterpurukan.