Olimpiade Paris 2024, yang disiarkan ke lebih dari 200 negara, menandai era baru dalam penyiaran olahraga global. Untuk pertama kalinya dalam sejarah Olimpiade, teknologi satelit tradisional digantikan oleh teknologi cloud dan kecerdasan buatan (AI) milik Alibaba.
Joe Tsai, cofounder dan chairman Alibaba, menyatakan bahwa langkah ini merupakan tonggak sejarah yang akan mengubah cara dunia menyaksikan pertandingan olahraga. "Untuk pertama kalinya dalam sejarah Olimpiade, infrastruktur cloud akan menggantikan satelit sebagai (metode) penyiaran dan distribusi pertandingan ke seluruh dunia," ujar Tsai.
Kemitraan antara Alibaba dan Komite Olimpiade Internasional (IOC) dimulai pada tahun 2018 untuk Olimpiade Musim Dingin. Sejak saat itu, Alibaba Cloud telah berperan penting dalam transformasi digital ajang olahraga terbesar dan paling kompleks di dunia.
Sehari sebelum pembukaan Olimpiade Paris 2024, Alibaba Cloud dan Olympic Broadcasting Services (OBS) secara resmi meluncurkan OBS Cloud 3.0. Platform ini merupakan kombinasi teknologi cloud dan AI yang canggih.
Teknologi cloud ini diterapkan dalam sistem multi-kamera untuk siaran ulang di 17 sistem yang tersebar di 14 venue. Sistem ini mencakup 21 cabang olahraga, mulai dari rugby, atletik, basket, hingga badminton.
Rekaman gambar dari kamera dikirim ke cloud dan diolah menggunakan AI untuk menghasilkan berbagai output, seperti rekonstruksi spasial langsung dan rendering 3D secara real-time. Momen-momen penting kemudian dapat ditayangkan sebagai siaran ulang, baik secara langsung maupun tidak.
Proses ini, meskipun terlihat rumit, dapat diselesaikan dalam hitungan menit sebelum akhirnya digabungkan ke dalam siaran langsung yang dinikmati oleh penonton di seluruh dunia.
Alibaba Cloud juga memanfaatkan momen-momen historis dari Olimpiade Paris 1924 menggunakan model deep learning untuk memilih rekaman pertandingan 100 tahun lalu. Rekaman-rekaman tersebut kemudian direstorasi dan diwarnai.
"Teknologi AI Alibaba dipakai untuk merestorasi dan mengatur aset media historis dari Olimpiade," jelas Tsai. "Saat upacara pembukaan, semua orang melihat rekaman video dari pertandingan olahraga di Paris 1924 yang terjadi 100 tahun lalu…dengan teknologi AI, kami bisa me-remaster video dan membuatnya punya resolusi lebih tinggi dan menjadi berwarna," tambahnya.
Thomas Bach, presiden International Olympic Committee, memuji peran penting Alibaba dalam menghadirkan teknologi pendukung selama pertandingan Olimpiade. "Alibaba punya peran penting dalam menghadirkan teknologi pendukung selama pertandingan Olimpiade, meningkatkan efisiensi dan keberlanjutan dalam operasional pertandingan Olimpiade," kata Bach.
Penggunaan teknologi cloud dan AI oleh Alibaba di Olimpiade Paris 2024 menandai era baru dalam penyiaran olahraga. Teknologi ini memungkinkan penonton di seluruh dunia untuk menikmati pengalaman menonton yang lebih kaya dan lebih interaktif.