0

Ilmuwan Berencana Bangun ‘Bahtera Nuh’ di Bulan untuk Melindungi Keanekaragaman Hayati Bumi

Share

Sebuah ide ambisius sedang digagas oleh para ilmuwan: membangun semacam ‘Bahtera Nuh’ di Bulan. Fasilitas ini, yang diberi nama biorepositori, akan berfungsi sebagai tempat penyimpanan sampel beku dari spesies-spesies paling terancam di Bumi.

Rencananya, biorepositori ini akan dibangun di ruang bawah tanah di kutub utara atau kutub selatan Bulan. Lokasi ini dipilih karena suhu di area tersebut mencapai -200 derajat Celcius dan kawah-kawahnya menciptakan bayangan permanen. Kondisi ini memungkinkan lemari besi beku beroperasi tanpa memerlukan pasokan daya aktif, memanfaatkan suhu dingin secara alami.

Proyek ini melibatkan para ilmuwan dari sejumlah universitas terkemuka di dunia, termasuk Harvard dan Smithsonian. Mereka telah mulai merumuskan protokol untuk penyimpanan luar angkasa, seperti yang tercantum dalam jurnal Oxford Academic BioScience.

Namun, proyek ini juga menghadapi sejumlah tantangan. Salah satunya adalah bagaimana melindungi sampel beku selama perjalanan luar angkasa. Di Bumi sendiri, sudah ada brankas beku serupa yang disebut Gudang Kiamat, yang terletak di Svalbard, Norwegia.

Para ilmuwan berpendapat bahwa memiliki pangkalan cadangan di Bulan akan menjadi langkah strategis untuk melindungi keanekaragaman hayati Bumi. NASA juga tertarik pada kutub utara dan selatan Bulan karena keberadaan es yang dapat mendukung pembangunan koloni manusia di sana.

Ilmuwan Berencana Bangun 'Bahtera Nuh' di Bulan untuk Melindungi Keanekaragaman Hayati Bumi

"Biorepositori seperti itu akan menjaga keanekaragaman hayati dan bertindak sebagai lindung nilai terhadap hilangnya keanekaragaman hayati yang disebabkan oleh bencana alam, perubahan iklim, penipisan sumber daya akibat populasi yang berlebihan, perang, ancaman sosial ekonomi, dan penyebab lainnya di Bumi," tulis para ilmuwan dalam jurnal tersebut.

Fokus awal dari proyek ini adalah pada kriopreservasi sampel kulit hewan dengan sel fibroblas. Biorepositori Bulan ini terutama dirancang untuk menampung sampel hidup yang dikriopreservasi dari hewan-hewan yang paling berisiko punah di Bumi.

"Ini adalah program yang berlangsung selama puluhan tahun," tulis para ilmuwan. "Mewujudkan biorepositori Bulan akan memerlukan kolaborasi berbagai negara, kelompok budaya, lembaga, dan pemangku kepentingan internasional untuk mengembangkan penyimpanan sampel, tata kelola, dan rencana jangka panjang yang dapat diterima."

"Melindungi kehidupan Bumi harus menjadi prioritas utama dalam upaya menuju lokasi Bulan bagi industri dan berbagai jenis ilmu pengetahuan," tutup para peneliti.

Ilmuwan Berencana Bangun 'Bahtera Nuh' di Bulan untuk Melindungi Keanekaragaman Hayati Bumi