0

Hari Harimau Sedunia: Upaya Global untuk Melindungi Kucing Besar yang Terancam Punah

Share

Tanggal 29 Juli setiap tahunnya diperingati sebagai Hari Harimau Internasional. Peringatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran global tentang perlunya konservasi harimau dan ancaman serius yang dihadapi oleh spesies ini.

World Wide Fund for Nature (WWF) mendefinisikan Hari Harimau Internasional sebagai inisiatif global yang berfokus pada perlindungan habitat alami harimau dan peningkatan kesadaran publik tentang konservasi mereka. Peringatan ini memainkan peran penting dalam meningkatkan keterlibatan baik secara online maupun offline terkait minat terhadap informasi tentang harimau.

Harimau, sebagai salah satu makhluk paling agung di kerajaan hewan, meliputi spesies seperti harimau putih, harimau Bengal Kerajaan, dan harimau Siberia, masing-masing menguasai habitatnya. Namun, hewan-hewan ini menghadapi banyak ancaman, termasuk perubahan iklim, perdagangan satwa liar ilegal, dan hilangnya habitat, yang telah menyebabkan penurunan populasi mereka dengan cepat.

Hari Harimau Internasional berfungsi sebagai pengingat akan mendesaknya solusi untuk mengatasi masalah tersebut serta mengambil tindakan untuk memastikan kelangsungan hidup kucing besar yang ikonik ini.

Sejarah Hari Harimau Internasional

Hari Harimau Sedunia: Upaya Global untuk Melindungi Kucing Besar yang Terancam Punah

Hari Harimau Internasional ditetapkan pada tahun 2010 dalam Saint Petersburg Tiger Summit. Konferensi tingkat tinggi ini, yang diadakan di St. Petersburg, Rusia, diselenggarakan oleh Global Tiger Initiative (GTI), yang mencakup negara-negara, organisasi internasional, dan kelompok konservasi yang didedikasikan untuk konservasi harimau. Negara-negara yang memiliki populasi harimau liar berkumpul untuk membahas penurunan jumlah harimau global yang mengkhawatirkan.

Menyadari kebutuhan mendesak akan upaya terkoordinasi untuk melindungi kucing besar yang luar biasa ini dan habitatnya, diputuskan untuk mendedikasikan satu hari setiap tahun untuk meningkatkan kesadaran tentang konservasi harimau dan tantangan yang dihadapinya. Mereka memilih tanggal 29 Juli sebagai Hari Harimau Internasional, yang menandai titik tengah antara hari pertama dan terakhir pertemuan puncak, yang melambangkan upaya global yang sedang berlangsung untuk menyelamatkan harimau.

Populasi Harimau Saat Ini

Populasi harimau stabil atau meningkat hanya ada di India, Nepal, Bhutan, Rusia, dan China. Berdasarkan data 2023, ada sekitar 5.574 harimau yang masih hidup di alam liar, menurut Global Tiger Forum.

Meskipun demikian, upaya lebih lanjut diperlukan untuk melindungi spesies ini jika kita ingin menjamin masa depannya di alam liar. Di beberapa wilayah, termasuk sebagian besar Asia Tenggara, harimau masih berada dalam krisis dan jumlahnya semakin berkurang. Di Indonesia, saat ini hanya tersedia sekitar 600-an spesies harimau.

Penurunan ini disebabkan oleh berbagai faktor seperti perburuan liar, perdagangan ilegal, dan hilangnya habitat. Jumlah harimau liar ini jauh lebih sedikit dibandingkan dengan populasi mereka di awal abad ke-20 yang mencapai lebih dari 100.000 ekor. Populasi yang tersisa tersebar di wilayah Asia, dengan India menjadi rumah bagi sekitar 70% dari populasi harimau dunia.

Hari Harimau Internasional 2024

Di tahun 2024, 29 Juli jatuh pada hari Senin. Hari Harimau Internasional tahun ini berfokus pada peningkatan kesadaran tentang konservasi harimau dan ancaman mendesak yang dihadapi hewan-hewan ini, seperti hilangnya habitat, perburuan liar, dan konflik manusia-satwa liar.

Tahun ini, para pemangku kepentingan mengintensifkan upaya mereka untuk memerangi kejahatan terhadap satwa liar, memperluas kawasan lindung, mempromosikan mata pencaharian berkelanjutan bagi masyarakat setempat, dan meningkatkan kesadaran tentang tantangan yang dihadapi harimau.

Dengan menyoroti peluang dan tantangan dalam perlindungan harimau, hari ini bertujuan untuk melestarikan keanekaragaman hayati planet kita untuk generasi mendatang.

Hari Harimau Sedunia: Upaya Global untuk Melindungi Kucing Besar yang Terancam Punah