0

Ernie Djohan Minta Doa Agar Selalu Sehat di Usia 74 Tahun

Share

BOSSPULSA.COM, Yogyakarta – Penyanyi legendaris Tanah Air, Ernie Djohan, yang kini telah menginjak usia 74 tahun, tak hanya memukau penonton dengan membawakan lagu andalannya "Teluk Bayur" di konser amal 100 Musisi Heal Sumatra. Di tengah kemeriahan acara yang digelar di Avenue of The Stars, Lippo Mal Kemang, Jakarta Selatan, Ernie dengan tulus memohon doa dari seluruh hadirin agar senantiasa diberikan kesehatan. Permohonan ini datang seiring dengan pengakuannya sebagai salah satu penyanyi legendaris tertua yang masih aktif berkarya, terutama setelah kepergian Tante Titiek Puspa pada 10 April lalu. Pernyataan Ernie yang disampaikan pada Selasa, 16 Desember 2025, menekankan betapa pentingnya menjaga kesehatan di usianya yang tidak lagi muda, terlebih dengan rekam jejak karirnya yang telah membentang selama 63 tahun. Doa-doa dari penonton yang mengamini permohonan kesehatan Ernie pun terdengar menggetarkan, menambah haru suasana konser.

Konser amal 100 Musisi Heal Sumatra sendiri merupakan sebuah inisiatif mulia yang bertujuan untuk menggalang dana guna membantu para korban banjir yang melanda wilayah Sumatera. Acara ini berhasil mengumpulkan deretan musisi papan atas Indonesia, menunjukkan solidaritas yang luar biasa dari para insan seni untuk sesama. Nama-nama besar seperti King Nassar, Iis Dahlia, Juicy Luicy, David Bayu, Cakra Khan, Vina Panduwinata, Giring, dan masih banyak lagi turut berpartisipasi dalam konser yang penuh makna ini. Kehadiran mereka tidak hanya menghibur, tetapi juga memberikan kekuatan moral bagi para korban bencana.

Banjir dan longsor yang menerjang Sumatera telah meninggalkan duka mendalam. Hingga 14 Desember 2025, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat angka korban jiwa yang mencapai 1.030 orang, sementara 206 lainnya masih dilaporkan hilang. Data memilukan ini berasal dari tiga provinsi yang paling terdampak, yaitu Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat. Skala bencana yang begitu besar ini tentu membutuhkan perhatian dan bantuan dari berbagai pihak, dan konser amal ini menjadi salah satu wujud nyata kepedulian masyarakat Indonesia.

Keberadaan Ernie Djohan di panggung konser ini bukan hanya sebagai tamu kehormatan, melainkan sebagai simbol ketahanan dan semangat berkarya yang patut diteladani. Di usianya yang ke-74, Ernie masih mampu memberikan penampilan yang memukau, membuktikan bahwa usia bukanlah halangan untuk terus berkreasi dan memberikan kontribusi positif. Permohonannya akan doa kesehatan bukanlah sekadar ungkapan kerendahan hati, melainkan sebuah kesadaran akan pentingnya menjaga kondisi fisik dan mental agar dapat terus berkarya dan memberikan kebahagiaan melalui lagu-lagunya. Dedikasinya selama 63 tahun di dunia musik Indonesia sungguh luar biasa, dan ia pantas mendapatkan apresiasi serta dukungan penuh dari seluruh penggemarnya.

Konser amal ini tidak hanya menjadi ajang silaturahmi antar musisi dan penggemar, tetapi juga menjadi pengingat akan pentingnya empati dan kepedulian sosial. Para musisi yang terlibat telah menunjukkan komitmen mereka untuk menggunakan bakat dan popularitas mereka demi tujuan yang lebih besar, yaitu membantu meringankan beban para korban bencana. Setiap lagu yang dibawakan, setiap tepuk tangan yang diberikan oleh penonton, semuanya berkontribusi dalam mengalirkan energi positif dan harapan bagi masyarakat Sumatera.

Penyanyi lawas seperti Ernie Djohan memiliki peran penting dalam menjaga warisan budaya musik Indonesia. Melalui lagu-lagu mereka yang tak lekang oleh waktu, generasi muda dapat belajar tentang sejarah musik Indonesia dan menghargai karya-karya para pendahulunya. Penampilan Ernie di konser ini menjadi kesempatan emas bagi generasi yang lebih muda untuk menyaksikan langsung kehebatan seorang legenda hidup. Suara merdunya yang masih terjaga, ditambah dengan kehadiran panggungnya yang karismatik, mampu membangkitkan nostalgia bagi para penggemar lamanya, sekaligus memperkenalkan karyanya kepada penonton baru.

Permohonan doa dari Ernie Djohan juga dapat diartikan sebagai pengingat bagi kita semua akan kerapuhan hidup dan pentingnya menjaga kesehatan. Di tengah kesibukan dan hiruk pikuk kehidupan modern, seringkali kita lupa untuk memperhatikan kondisi tubuh kita sendiri. Usia 74 tahun yang dijalani oleh Ernie Djohan adalah sebuah anugerah, dan ia menunjukkan bahwa dengan menjaga kesehatan, seseorang masih dapat terus berkontribusi dan memberikan manfaat bagi orang lain. Komentar yang menyebutkan bahwa ia adalah penyanyi legendaris tertua setelah Tante Titiek Puspa meninggal, meskipun mungkin dimaksudkan untuk memberikan pujian, juga menyiratkan sebuah kenyataan yang harus dihadapi, yaitu bertambahnya usia dan potensi tantangan kesehatan.

Keberhasilan konser amal ini tidak terlepas dari kerja keras panitia penyelenggara dan kolaborasi yang apik antara para musisi, sponsor, dan relawan. Penggalangan dana yang dilakukan melalui konser ini diharapkan dapat memberikan bantuan yang signifikan bagi para korban banjir di Sumatera, mulai dari kebutuhan dasar seperti makanan, air bersih, pakaian, hingga bantuan untuk pemulihan rumah dan infrastruktur yang rusak. Dukungan dari masyarakat luas, baik yang hadir langsung maupun yang memberikan donasi dari jarak jauh, sangatlah berarti.

Lebih lanjut, kisah Ernie Djohan dan permohonan doanya di usia senjanya ini dapat menjadi inspirasi. Ini menunjukkan bahwa semangat pantang menyerah dan keinginan untuk terus berkontribusi dapat tetap membara, terlepas dari usia. Ia tidak hanya meminta doa untuk dirinya sendiri, tetapi juga memberikan contoh bagaimana seseorang di usia lanjut masih dapat aktif dan memberikan dampak positif. Dengan 63 tahun pengalaman berkarya, Ernie Djohan telah menjadi bagian tak terpisahkan dari sejarah musik Indonesia, dan kehadirannya di panggung konser amal ini semakin mempertegas statusnya sebagai ikon yang dicintai.

Situasi darurat yang dihadapi oleh para korban banjir di Sumatera adalah sebuah pengingat betapa rentannya kehidupan kita terhadap bencana alam. Peristiwa ini juga menyoroti pentingnya kesiapsiagaan dan tindakan pencegahan yang lebih baik di masa depan. Sementara itu, upaya-upaya seperti konser amal ini menunjukkan bahwa di tengah kesulitan, semangat gotong royong dan kemanusiaan tetap hidup dan kuat di Indonesia.

Secara keseluruhan, berita tentang Ernie Djohan di konser amal 100 Musisi Heal Sumatra ini tidak hanya melaporkan sebuah acara hiburan, tetapi juga menyoroti nilai-nilai kemanusiaan, kepedulian sosial, dan inspirasi dari seorang legenda musik Indonesia. Permohonan doanya di usia senja menjadi pengingat universal tentang pentingnya kesehatan dan bagaimana usia tidak menghalangi seseorang untuk terus memberikan kontribusi yang berarti bagi masyarakat. Solidaritas yang ditunjukkan oleh para musisi dan penonton adalah bukti nyata bahwa seni memiliki kekuatan untuk menyatukan dan menggerakkan kebaikan.