0

Bos BYD Berharap Penjualan Mobil Listrik di Indonesia Bisa Naik 2 Kali Lipat

Share

BOSSPULSA.COM, Yogyakarta – Bos BYD, salah satu pemain utama dalam industri kendaraan listrik global, menyuarakan optimisme yang tinggi terhadap prospek pasar mobil listrik di Indonesia. Presdir PT BYD Motor Indonesia, Eagle Zhao, mengungkapkan kekagumannya terhadap lonjakan pertumbuhan pasar kendaraan listrik (EV) di Tanah Air yang dinilainya luar biasa cepat. Pertumbuhan ini telah mendorong pangsa pasar mobil listrik di Indonesia menembus angka dua digit, mencapai 12% pada tahun ini. Dengan momentum yang positif ini, BYD menargetkan agar penjualan mobil listrik di Indonesia dapat meningkat dua kali lipat pada tahun depan, mencapai angka 25%.

"Perkembangan EV di Indonesia sangat luar biasa dan membuat Indonesia menjadi salah satu negara dengan perkembangan pasar mobil listrik tercepat di kawasan," ujar Eagle Zhao dalam sebuah acara media gathering yang diselenggarakan di Bogor belum lama ini. Pernyataan ini menggarisbawahi betapa strategisnya posisi Indonesia dalam peta adopsi kendaraan listrik di tingkat regional.

Eagle Zhao menjelaskan lebih lanjut bahwa pertumbuhan pesat ini sangat terbantu oleh berbagai insentif yang diberikan oleh pemerintah Indonesia. Insentif tersebut, menurutnya, berhasil membuat harga mobil listrik menjadi lebih terjangkau bagi konsumen, sehingga membuka pintu bagi lebih banyak masyarakat untuk beralih ke kendaraan tanpa emisi. Ia bahkan membandingkan kecepatan adopsi ini dengan pasar asalnya, Tiongkok, yang merupakan pasar EV terbesar di dunia.

"Bayangkan dari 2% ke 12% hanya perlu dua tahun, padahal di pasar China sendiri kami butuh setidaknya 8 tahun buat mencapai itu. Maka, kita apresiasi pasar domestik (Indonesia) karena dukungan pemerintah dan teman-teman semua kita dapat mencapai ini," terang Eagle Zhao. Perbandingan ini menunjukkan betapa signifikan dan efisiennya kebijakan pemerintah Indonesia dalam mendorong transisi ke elektrifikasi kendaraan. Dalam kurun waktu yang relatif singkat, Indonesia telah melampaui pencapaian yang membutuhkan waktu bertahun-tahun di pasar yang lebih matang seperti Tiongkok.

Lebih lanjut, Eagle Zhao merinci distribusi pasar mobil listrik di Indonesia. Dari total 12% pangsa pasar mobil listrik saat ini, sebanyak 25% terpusat di wilayah Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi). Angka ini mengindikasikan bahwa di kawasan metropolitan terpadat di Indonesia, tren kepemilikan mobil listrik sangat tinggi, dengan perbandingan satu dari setiap lima mobil yang beredar di Jabodetabek merupakan BEV (Battery Electric Vehicle) atau mobil listrik murni bertenaga baterai. Hal ini menunjukkan bahwa kesadaran dan minat konsumen di perkotaan terhadap teknologi ramah lingkungan ini sudah sangat matang.

BYD Indonesia sendiri menunjukkan performa penjualan yang mengesankan. Secara akumulatif, perusahaan ini telah berhasil menjual sebanyak 47.300 unit kendaraan listriknya sepanjang periode Januari hingga November 2025. Tidak hanya itu, BYD Indonesia juga berhasil memecahkan rekor penjualan bulanan dalam beberapa bulan terakhir, dengan angka mencapai 10.000 unit per bulan. Klaim ini menempatkan BYD di posisi terdepan dalam pasar mobil listrik full baterai di Indonesia, dengan menguasai lebih dari 57% pangsa pasar. Keberhasilan ini menjadi bukti nyata kemampuan BYD dalam menghadirkan produk yang diminati dan diterima baik oleh pasar Indonesia.

Lebih dari sekadar mendominasi segmen mobil listrik, BYD juga telah berhasil merangsek ke papan atas sebagai salah satu merek mobil terlaris secara keseluruhan di Indonesia. Prestasi ini sangat signifikan mengingat persaingan ketat di pasar otomotif nasional yang didominasi oleh merek-merek Jepang. BYD bahkan dikabarkan mampu mengungguli penjualan merek-merek Jepang yang sudah lama mapan seperti Mitsubishi, Suzuki, dan Honda. Ini menunjukkan bahwa BYD tidak hanya unggul dalam teknologi elektrifikasi, tetapi juga mampu bersaing dalam hal daya tarik produk, harga, dan layanan purna jual.

Meskipun target kenaikan dua kali lipat penjualan mobil listrik di Indonesia pada tahun depan sangat ambisius, Eagle Zhao tetap optimis. Ia berharap pasar mobil listrik secara umum bisa mencapai angka 25% pada tahun 2025, meskipun saat ini belum ada kejelasan mengenai kelanjutan insentif dari pemerintah. "12% adalah pencapaian untuk tahun ini. Kami berharap pasar mobil listrik bisa mencapai 25% di tahun depan," tegasnya.

Namun, untuk memastikan pertumbuhan yang berkelanjutan dan ambisius ini tercapai, Eagle Zhao juga menekankan pentingnya dukungan berkelanjutan dari pemerintah. "Pada 2026, tentunya kami membutuhkan dukungan lebih lanjut dari pemerintah terkait perpanjangan insentif untuk EV (mobil listrik)," terang Eagle Zhao. Pernyataan ini menunjukkan bahwa kelanjutan insentif fiskal dan non-fiskal dari pemerintah akan menjadi faktor krusial dalam menjaga momentum pertumbuhan pasar mobil listrik di Indonesia, serta memberikan kepastian bagi para produsen seperti BYD untuk terus berinvestasi dan mengembangkan bisnis mereka di Tanah Air. Dengan dukungan yang tepat, Indonesia berpotensi menjadi pemimpin dalam adopsi kendaraan listrik di Asia Tenggara.