Onic ID, tim kebanggaan Indonesia, sekali lagi menorehkan tinta emas dalam sejarah esports Mobile Legends: Bang Bang (MLBB) internasional. Mereka berhasil meraih gelar juara Games of the Future (GoF) 2025 untuk nomor pertandingan Mobile Legends, sebuah pencapaian monumental yang mengukuhkan posisi mereka sebagai salah satu kekuatan terbesar di kancah global. Titel tim terkuat ini mereka dapatkan setelah sukses membantai lawannya, Aurora Gaming dari Turki, dalam laga grand final yang berlangsung sengit namun berakhir dengan dominasi mutlak.
Partai puncak yang sangat dinantikan tersebut diselenggarakan di Pixoul Adnec Hall 9, Abu Dhabi, Uni Emirat Arab, pada hari Selasa, 23 Desember 2025, tepat pukul 21.00 WIB. Dalam format pertandingan best of 5 (Bo5) yang menuntut konsistensi dan strategi adaptif, Onic ID menunjukkan kelasnya dengan kemenangan telak 3-0 tanpa balas. Skor sempurna ini tidak hanya menggambarkan superioritas Onic ID, tetapi juga menjadi pernyataan keras tentang kualitas dan persiapan mereka yang jauh melampaui lawan.
Adapun pemain Onic ID yang turun di laga penentuan ini adalah skuad inti yang telah dikenal dan dicintai para penggemar: Lutpiii di EXP Lane, Sanz sebagai midlaner yang selalu menjadi playmaker, Kairi sebagai jungler lincah dan mematikan, Kiboy sebagai roamer dengan inisiasi brilian, dan Skylar di Gold Lane yang dikenal dengan damage output tinggi. Mereka berlima bermain dengan sangat baik, menunjukkan sinergi tim yang luar biasa sejak game pertama dimulai hingga nexus terakhir Aurora Gaming runtuh.
Kairi dan rekan satu timnya datang ke GoF 2025 dengan reputasi sebagai juara bertahan MPL ID S16, sebuah gelar yang membuktikan keperkasaan mereka di kancah domestik. Kehebatan ini mereka transfer sepenuhnya ke panggung internasional. Sepanjang grand final, Onic ID mampu menguasai seluruh jalannya pertandingan. Setiap rotasi, setiap objective yang diambil, dan setiap team fight yang terjadi, semua menunjukkan koordinasi yang presisi dan pemahaman mendalam tentang meta game terbaru. Mereka tidak memberikan celah sedikit pun bagi Aurora Gaming untuk mengembangkan permainan atau bahkan sekadar bernapas.
Kemenangan yang diperoleh di setiap game pun terbilang cukup telak, mencerminkan dominasi yang tak terbantahkan. Pada Game Pertama, Onic ID berhasil menyelesaikannya dalam waktu 15 menit yang singkat dengan poin kill 14-8. Sejak early game, Lutpiii dengan hero fighter tangguhnya mampu menahan lane dengan baik, sementara Kairi dan Kiboy aktif melakukan gank dan mengamankan objective seperti Turtle. Sanz sebagai midlaner juga menunjukkan map awareness yang luar biasa, selalu berada di posisi yang tepat untuk membantu rekan-rekannya. Keunggulan gold dan experience yang terus menumpuk membuat Onic ID dengan mudah melakukan push dan meruntuhkan turret lawan.
Game Kedua menunjukkan agresivitas Onic ID yang lebih ganas lagi. Kali ini, mereka mengantongi 12 kill, sementara Aurora Gaming hanya mampu membalas dengan tiga kill saja. Selisih kill yang jauh ini adalah bukti nyata bagaimana Onic ID mampu menekan lawan dari segala sisi. Aurora Gaming kesulitan mendapatkan farm di lane mereka, dan setiap kali mencoba melakukan inisiasi, mereka selalu berhadapan dengan counter-play cerdas dari Onic ID. Draft pick yang optimal dan eksekusi strategi yang nyaris tanpa cela membuat Aurora Gaming tampak kewalahan dan tidak mampu menemukan ritme permainannya. Kairi dengan hero assassin andalannya menjadi momok menakutkan, secara konsisten menculik hero-hero kunci dari Aurora Gaming, membuat mereka kehilangan daya tempur.
Begitu pun di Game Ketiga, keperkasaannya sebagai tim Mobile Legends terkuat di MPL ID S16 semakin terlihat jelas. Onic ID tidak mengendurkan sedikit pun tekanan. Mereka mengobrak-abrik pertahanan Aurora Gaming Turki dengan agresivitas yang konsisten dan objective control yang sempurna. Dari semua sisi, Onic ID unggul mutlak: baik itu perolehan gold, lord, turtle, maupun base yang berhasil dihancurkan. Aurora Gaming hanya diberikan enam poin kill sepanjang game ketiga, dengan perolehan total 35.300 gold di akhir pertandingan, yang menunjukkan selisih sekitar 16 ribu gold dari Onic ID. Ini adalah margin gold yang sangat besar dan hampir mustahil untuk dikejar dalam pertandingan profesional.
Yang lebih mencengangkan lagi, Aurora Gaming sama sekali tidak bisa mengamankan lord dan turtle di Game Ketiga. Setiap kali objective tersebut muncul, Onic ID dengan sigap mengamankannya, memperkuat keunggulan mereka dan semakin mempersempit peluang Aurora Gaming untuk melakukan comeback. Lalu serupa dengan game pertama dan kedua, tim asal Turki ini kesulitan menghancurkan turret Onic ID. Fakta bahwa tidak ada satupun turret Onic ID yang roboh hingga kompetisi selesai di game ketiga menjadi penutup yang sempurna bagi dominasi mereka. Ini menunjukkan betapa solidnya pertahanan Onic ID dan betapa efektifnya mereka dalam menjaga setiap lini pertahanan.
Kemenangan ini bukan hanya sekadar piala baru di lemari Onic ID, melainkan juga sebuah penebusan. "Setelah menjadi runner-up di GOF tahun lalu, tahun ini kami berhasil melangkah lebih jauh. Mengalahkan perwakilan PH, Aurora PH, dan menutup perjalanan dengan kemenangan atas Aurora Turkey di Grand Final," tulis Onic ID di akun Instagram resmi mereka, mengungkapkan kebahagiaan dan kebanggaan atas perjalanan yang penuh perjuangan ini. Pernyataan ini menggarisbawahi tekad mereka untuk tidak hanya berpartisipasi, tetapi untuk pulang membawa gelar juara, dan mereka berhasil melakukannya dengan gemilang. Perjalanan mereka di GoF 2025 tidaklah mudah, melewati berbagai rintangan dan mengalahkan tim-tim kuat dari berbagai regional, termasuk perwakilan Filipina yang dikenal sebagai salah satu wilayah terkuat di MLBB.
Games of the Future sendiri adalah sebuah turnamen unik yang menggabungkan konsep olahraga fisik dengan esports, menciptakan format "phygital" yang inovatif. Turnamen ini menarik perhatian global, tidak hanya dari komunitas esports tetapi juga dari penggemar olahraga tradisional. Kemenangan di ajang bergengsi seperti GoF 2025 tidak hanya meningkatkan reputasi Onic ID, tetapi juga mengangkat nama Indonesia di panggung esports dunia. Ini adalah bukti bahwa talenta dan kerja keras para pemain Indonesia mampu bersaing di level tertinggi.
Apabila mengacu pada Liquipedia, Onic ID tidak hanya meraih gelar juara Games of the Future 2025, tetapi juga bagian terbanyak dari total hadiah sebesar USD 900 ribu. Mereka berhak mengantongi hadiah uang senilai USD 315 ribu, atau sekitar Rp 5,2 miliar (dengan asumsi kurs sekitar Rp 16.500 per USD). Jumlah hadiah yang fantastis ini tentu menjadi motivasi tambahan dan pengakuan atas dedikasi serta kerja keras para pemain, staf pelatih, dan seluruh organisasi Onic ID. Ini juga menunjukkan betapa besarnya potensi ekonomi dalam industri esports yang terus berkembang pesat.
Kemenangan ini disambut dengan euforia besar di kalangan penggemar esports Indonesia. Media sosial dipenuhi ucapan selamat dan pujian untuk tim "Landak Kuning" ini. Onic ID telah menunjukkan bahwa mereka tidak hanya perkasa di kandang sendiri, tetapi juga mampu menaklukkan panggung internasional dengan gaya. Keberhasilan ini diharapkan dapat memicu semangat tim-tim esports lainnya di Indonesia untuk terus berprestasi dan membawa nama bangsa ke tingkat yang lebih tinggi. Dengan GoF 2025 kini dalam genggaman, Onic ID telah menetapkan standar baru dan mengukuhkan diri sebagai legenda hidup dalam kancah Mobile Legends global. Mereka kini menatap turnamen-turnamen berikutnya dengan kepercayaan diri yang lebih besar, siap untuk menghadapi tantangan baru dan menambah koleksi gelar juara mereka.
(hps/rns)
