BOSSPULSA.COM, Yogyakarta – Pengurus Besar Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PB PASI) telah menginisiasi langkah strategis dengan mematangkan persiapan atlet menuju ajang prestisius Asian Games 2026. Sebuah terobosan penting dalam kebijakan seleksi telah ditetapkan: para atlet yang berhasil menggondol medali emas dan perak di SEA Games Thailand 2025 akan secara otomatis diusulkan untuk bergabung dalam pemusatan latihan nasional (Pelatnas). Keputusan ini merupakan respons langsung terhadap performa gemilang cabang atletik Indonesia yang berhasil melampaui target medali emas di SEA Games Thailand 2025, melesat dari target awal tujuh emas menjadi sembilan medali emas. Prestasi membanggakan ini menjadi pelecut semangat dan dasar kuat untuk menancapkan ambisi yang lebih tinggi di multievent tingkat Asia, yaitu Asian Games 2026.
Manajer Timnas Atletik Indonesia, Mustara Musa, dalam sebuah wawancara eksklusif dengan detikSport pada Minggu, 28 Desember 2025, menggarisbawahi pentingnya kontinuitas dan kesinambungan pembinaan atlet. "Arahan pimpinan menuju Asian Games mendatang insya Allah akan langsung. Tidak hanya Asian Games, kami juga akan mengusulkan lanjut sampai SEA Games 2027," ungkapnya. Keputusan ini didasari oleh keyakinan bahwa menjaga performa tim yang telah terbangun dengan baik merupakan prioritas utama. Terlebih lagi, seluruh program latihan atlet saat ini telah terfokus secara intensif di Pusat Pelatihan Atletik Pangalengan, yang telah disiapkan dengan fasilitas dan lingkungan yang mendukung. Konsep pembinaan jangka panjang inilah yang menjadi fondasi utama dari strategi PB PASI.
"Ini konsep pembinaan dan kami kan sudah fokus di Pangalengan. Jadi kami usulkan Pelatnas mulai Januari namun tanggalnya belum ditentukan karena ini masih masa transisi setelah pertandingan besar," jelas Mustara mengenai rencana dimulainya Pelatnas. Ia menegaskan bahwa fokus awal dalam seleksi Pelatnas adalah kepada para atlet yang telah menunjukkan prestasi membanggakan di kancah regional. "Karena menuju Asian Games ini praktis hanya 9 bulan efektif, jadi yang jelas peraih emas dan perak (SEA Games 2025) rencananya akan saya dorong dulu ke pimpinan untuk dipelatnaskan," tuturnya dengan mantap. Keputusan ini diambil dengan mempertimbangkan waktu persiapan yang relatif singkat menuju Asian Games 2026.
Mustara mengakui adanya perbedaan tingkat kompetisi dan intensitas pertempuran antara Asian Games dan SEA Games. Oleh karena itu, penekanan pada peraih medali emas dan perak menjadi langkah awal yang logis untuk membangun kekuatan tim yang solid. "Dan pasti pertempuran Asian Games dan SEA Games berbeda. Jadi fokusnya ke emas dan perak dulu ya, kalau peraih medali perunggu terlalu jauh, paling untuk SEA Games 2027," katanya, memberikan gambaran prioritas pembinaan. Hal ini menunjukkan bahwa PB PASI memiliki pandangan yang jelas terhadap jenjang kompetisi dan kebutuhan pengembangan atlet di setiap tingkatan.
Daftar atlet yang menjadi target utama untuk dipertimbangkan masuk Pelatnas Asian Games 2026 semakin mengerucut. Mustara menyebutkan beberapa nama yang telah menunjukkan potensi besar dan performa konsisten. "Kan ada ada empat atlet yang sebelumnya berlanjut ke Asian Games, seperti Robi Syianturi, Dina Aulia, dan Odekta Elvina Naibaho. Berikutnya saya ingin dorong Emilia Nova, Abdul Hafiz dan Diva Renatta Jayadi," beber Mustara, mengungkapkan optimisme terhadap nama-nama yang disebutkannya. Keberadaan para atlet ini, yang beberapa di antaranya telah memiliki pengalaman berlaga di Asian Games sebelumnya, diharapkan dapat memberikan kontribusi signifikan dalam upaya mendulang prestasi di edisi mendatang.
Asian Games 2026 dijadwalkan akan diselenggarakan di dua kota besar Jepang, yaitu Aichi dan Nagoya, dengan rentang waktu pelaksanaan mulai dari 19 September hingga 4 Oktober. Pengalaman pahit pada edisi sebelumnya di Hangzhou 2023, di mana cabang atletik Indonesia belum berhasil meraih satu pun medali, menjadi pelajaran berharga dan motivasi ekstra bagi PB PASI. Pencapaian terbaik timnas atletik pada Asian Games 2023 hanya sebatas posisi kelima yang diraih oleh tim estafet 4×100 meter putra yang digawangi oleh Lalu Muhammd Zohri dan kawan-kawan. Kenyataan ini semakin menggarisbawahi urgensi dari persiapan matang dan strategi yang tepat untuk menghadapi persaingan ketat di kancah Asia.
PB PASI menyadari bahwa perjalanan menuju Asian Games 2026 bukanlah tugas yang mudah. Namun, dengan fondasi pembinaan yang kuat, fokus pada atlet berprestasi, dan semangat untuk bangkit dari pencapaian sebelumnya, optimisme tetap membuncah. Pemanfaatan Pusat Pelatihan Atletik Pangalengan secara maksimal, serta penerapan sistem seleksi yang jelas dan terukur, diharapkan dapat menghasilkan tim atletik Indonesia yang mampu bersaing dan mengharumkan nama bangsa di panggung Asian Games 2026. Dukungan dari berbagai pihak, termasuk pemerintah dan masyarakat, akan menjadi energi tambahan bagi para atlet dalam menggapai mimpi mereka di kompetisi bergengsi tersebut.
Lebih jauh lagi, strategi PB PASI ini mencerminkan pemahaman mendalam tentang pentingnya keberlanjutan dalam sebuah program pembinaan olahraga. Dengan mengusulkan program Pelatnas yang tidak hanya berfokus pada Asian Games 2026 tetapi juga menjangkau SEA Games 2027, PB PASI menunjukkan visi jangka panjang untuk membangun skuad atletik Indonesia yang kuat dan kompetitif di berbagai tingkatan regional. Hal ini akan menciptakan siklus prestasi yang positif, di mana atlet-atlet muda berprestasi dapat terus dibina dan dikembangkan untuk menggantikan generasi sebelumnya, memastikan kejayaan atletik Indonesia terus berlanjut di masa depan. Dengan adanya kejelasan program dan target yang terukur, para atlet diharapkan dapat berlatih dengan lebih fokus dan terarah, meminimalkan potensi penurunan performa akibat ketidakpastian.
Fokus pada atlet peraih emas dan perak di SEA Games 2025 sebagai prioritas utama Pelatnas Asian Games 2026 juga dapat dipandang sebagai upaya efisiensi sumber daya. Mengingat waktu persiapan yang terbatas, memprioritaskan atlet yang telah terbukti mampu berprestasi di tingkat regional adalah langkah yang paling logis. Namun, ini tidak berarti atlet peraih medali perunggu akan diabaikan sepenuhnya. Penjelasan Mustara bahwa peraih medali perunggu mungkin akan difokuskan untuk SEA Games 2027 menunjukkan bahwa PB PASI memiliki rencana pengembangan yang komprehensif, memberikan kesempatan bagi seluruh atlet berpotensi untuk terus berkembang sesuai dengan kapasitas dan jenjang kompetisi yang mereka hadapi.
Perjalanan atletik Indonesia menuju Asian Games 2026 akan menjadi momen krusial untuk mengukur kemajuan yang telah dicapai dan membuktikan bahwa capaian di SEA Games 2025 bukanlah sebuah kebetulan. Dengan persiapan yang matang, strategi yang tepat, dan semangat juang yang tinggi, harapan besar disematkan pada para atlet untuk dapat memberikan performa terbaik mereka dan membawa pulang medali untuk Indonesia. Kisah keberhasilan atletik Indonesia di Asian Games 2026 akan menjadi babak baru yang membanggakan, melanjutkan tradisi prestasi olahraga nasional di kancah internasional.
