0

Arsenal Menghadapi Manchester City dengan Ketenangan Dingin: Fokus pada Diri Sendiri, Bukan Pesaing

Share

BOSSPULSA.COM, Yogyakarta – Kegagalan demi kegagalan yang telah dilalui Arsenal dalam beberapa musim terakhir tampaknya telah mematangkan mental para pemain The Gunners. Tekanan dari Manchester City yang semakin mendekat di klasemen Liga Primer Inggris tampaknya tidak menggoyahkan fokus mereka. Arsenal tidak lagi terpengaruh oleh siapa yang berada di posisi kedua atau ketiga; prioritas utama mereka adalah memastikan kemenangan di setiap pertandingan, sebuah filosofi yang tampaknya telah tertanam kuat dalam diri tim asuhan Mikel Arteta.

Periode Natal dan Tahun Baru selalu menjadi momen krusial dalam perburuan gelar juara Liga Primer. Tahun ini, Arsenal memasuki periode tersebut dengan tekanan yang signifikan dari Manchester City. Rentetan hasil yang kurang memuaskan, termasuk hasil imbang melawan Sunderland dan Chelsea, serta kekalahan mengejutkan dari Aston Villa dalam rentang November hingga Desember, telah mempersempit keunggulan mereka di puncak klasemen. Saat ini, Arsenal memimpin dengan 39 poin, namun hanya unggul dua poin atas Manchester City yang telah membangun momentum luar biasa dengan lima kemenangan beruntun.

Manchester City, di bawah asuhan Pep Guardiola, memiliki rekam jejak yang mengkhawatirkan bagi para pesaingnya ketika mereka mulai menemukan ritme kemenangan menjelang paruh kedua musim. Pasukan City seringkali menjadi tim yang sangat sulit dihentikan, terutama dengan pengalaman mereka dalam meraih gelar juara liga. Jarak dua poin, meskipun terlihat tipis, bukanlah sebuah keunggulan yang nyaman ketika harus menghadapi tim sekuat Manchester City yang sedang berambisi untuk melepaskan diri dari kejaran. Sejarah juga menunjukkan bahwa Arsenal memiliki catatan yang kurang baik ketika memimpin klasemen saat Natal, dengan empat kali kegagalan juara setelah berada di posisi teratas di momen tersebut.

Namun, alih-alih terpengaruh oleh statistik dan sejarah yang kurang menguntungkan, Arsenal tampaknya memilih untuk menjaga ketenangan dingin. Bukayo Saka, salah satu pemain kunci Arsenal, menegaskan bahwa timnya telah berhasil menyingkirkan emosi dari persaingan gelar juara. "Benar-benar tidak ada emosi di persaingan ini. Kami menyingkirkan emosinya," ujar Saka usai kemenangan tipis atas Everton melalui penalti yang dieksekusi oleh Viktor Gyokeres pada akhir pekan lalu. Pernyataan ini mencerminkan kedewasaan tim yang tidak lagi terjebak dalam tekanan eksternal.

Saka melanjutkan, "Kami tahu kami fokus pada tugas pekan ini. Kami tahu kami fokus untuk menang di sini." Pernyataan ini menyoroti etos kerja dan fokus pada proses yang dianut oleh Arsenal. Mereka tidak membiarkan diri mereka teralihkan oleh performa pesaing, melainkan memprioritaskan eksekusi tugas di lapangan pada setiap pertandingan. Ini adalah pendekatan yang logis dan efektif dalam perburuan gelar yang panjang dan melelahkan.

"Kami kembali ke puncak klasemen, tapi kami tak terlalu memerhatikan City. Kami tahu kalau kami menang setiap pekannya, kami tetap ada di sana," imbuhnya seperti dikutip dari Standard. Kalimat ini adalah inti dari filosofi baru Arsenal: fokus pada diri sendiri dan performa mereka sendiri. Selama mereka terus meraih kemenangan, posisi di klasemen akan mengikuti. Pendekatan ini mengurangi beban mental dan memungkinkan para pemain untuk tampil dengan lebih bebas dan percaya diri.

Pergeseran mentalitas ini sangat krusial. Di masa lalu, Arsenal seringkali terlihat terbebani oleh ekspektasi dan tekanan, terutama ketika mereka berada dalam posisi yang baik untuk memenangkan gelar. Kegagalan-kegagalan tersebut, meskipun menyakitkan, tampaknya telah menjadi pelajaran berharga. Para pemain sekarang terlihat lebih matang, lebih tenang, dan lebih mampu mengelola tekanan.

Kemenangan tipis atas Everton, meskipun tidak spektakuler, adalah bukti dari ketangguhan mental Arsenal. Mereka tidak bermain dengan gemilang, tetapi mereka berhasil mengamankan tiga poin penting. Ini adalah ciri khas tim juara: mampu menang bahkan ketika performa tidak optimal. Penalti Gyokeres menjadi penentu, menunjukkan bahwa Arsenal memiliki berbagai cara untuk meraih kemenangan, tidak hanya melalui permainan indah.

Perbandingan dengan Manchester City juga menarik. City, dengan pengalaman juara mereka, memiliki kemampuan untuk bangkit dari situasi sulit dan terus meraih kemenangan. Mereka seringkali terlihat lebih klinis dan efektif dalam memanfaatkan peluang. Namun, Arsenal kini menunjukkan bahwa mereka tidak lagi gentar menghadapi tim sekelas City. Mereka memiliki kepercayaan diri yang baru, yang dibangun dari hasil positif dan pengembangan tim secara bertahap.

Pelatih Mikel Arteta juga memainkan peran penting dalam membentuk mentalitas ini. Ia telah berhasil menanamkan budaya kerja keras, disiplin, dan fokus pada perbaikan berkelanjutan. Para pemain percaya pada visi Arteta, dan itu terlihat dari cara mereka bermain. Mereka tidak lagi terlihat frustrasi ketika menghadapi kesulitan, melainkan mencari solusi dan terus berjuang hingga akhir.

Menghadapi Manchester City di lapangan hijau, terutama dalam pertandingan krusial, akan menjadi ujian terbesar bagi Arsenal. Namun, dengan mentalitas "dingin" yang mereka tunjukkan, Arsenal tampaknya siap menghadapi tantangan tersebut. Mereka tidak akan terintimidasi oleh reputasi atau performa City. Sebaliknya, mereka akan fokus pada rencana permainan mereka sendiri, berusaha untuk mengeksekusi setiap instruksi dengan sempurna, dan berharap bahwa kemenangan akan menjadi hasil akhirnya.

Keunggulan dua poin memang tidak besar, tetapi dengan pendekatan yang tepat, Arsenal memiliki peluang yang sama kuatnya dengan Manchester City. Kunci mereka adalah terus menerapkan filosofi "fokus pada diri sendiri" ini. Jika mereka berhasil menjaga ketenangan, disiplin, dan determinasi mereka, Arsenal memiliki potensi untuk akhirnya mengakhiri penantian panjang mereka akan gelar Liga Primer. Pertandingan melawan Manchester City akan menjadi penentu, tetapi yang lebih penting adalah konsistensi mereka di setiap pertandingan yang akan membawa mereka menuju kesuksesan.