0

Nyaris Cerai, Marshel Widianto Bayar Rp 15 Juta Batalkan Pengacara Demi Cesen

Share

BOSSPULSA.COM, Yogyakarta – Rumah tangga komika Marshel Widianto dan Cesen eks JKT48 ternyata pernah berada di ambang kehancuran. Keputusan untuk berpisah hampir saja terwujud, bahkan mereka telah menyiapkan pengacara untuk mengurus proses perceraian yang tak terhindarkan. Namun, takdir berkata lain. Perbaikan hubungan yang terjadi secara tak terduga membuat Marshel harus merogoh kocek sebesar Rp 15 juta untuk membatalkan semua persiapan perceraian tersebut. Pengakuan mengejutkan ini diungkapkan Marshel Widianto saat menjadi bintang tamu dalam program Rumpi no Secret, Kamis (25/12/2025), di mana ia dengan gamblang menceritakan momen menegangkan tersebut.

"Kita bayar pembatalan pengacara Rp 15 juta, sayang. Serius, asli ini," ujar Marshel Widianto, menunjukkan betapa seriusnya situasi yang mereka hadapi. Ketegangan yang memuncak kala itu membuat komunikasi antara Marshel dan Cesen menjadi sangat dingin. Keduanya merasa jalan keluar satu-satunya adalah melibatkan pihak ketiga, dalam hal ini bantuan hukum dari seorang pengacara. Bahkan, proses administrasi dengan pengacara tersebut sudah berjalan cukup jauh, menunjukkan betapa dekatnya mereka dengan keputusan akhir untuk berpisah. Marshel melanjutkan, "Sudah sampai panggil pengacara, sudah gak perlu lagi sekarang. Tapi masih nge-chat pengacaranya, ‘jadi gak, jadi gak’."

Pemicu keretakan hubungan yang nyaris berujung perceraian ini rupanya bermula dari masalah komunikasi yang kompleks dan dibarengi dengan rasa kecurigaan yang mendalam. Cesen, yang dikenal memiliki insting kuat layaknya seorang "dukun" sebagaimana ia menyebut dirinya sendiri, sempat memergoki hal-hal mencurigakan di ponsel Marshel Widianto. Pengalaman Cesen ini seringkali datang dari mimpi yang berulang, firasat yang kuat, atau bahkan bantuan tak terduga dari Tuhan melalui ponsel Marshel yang lupa dikunci atau notifikasi yang tidak sengaja terbaca. "Biasanya mimpi yang sama berulang, feeling, atau tiba-tiba Tuhan bantu lewat HP-nya yang lupa dia kunci atau sekedar notif yang gak sengaja kita baca. Aku tuh memang dukun, instingnya kuat banget," terang Cesen, menggambarkan bagaimana ia merasakan ada yang tidak beres dalam hubungan mereka.

Namun, badai yang menerjang rumah tangga mereka perlahan mereda melalui momen yang sangat sederhana, bahkan terkesan tak terduga. Di tengah hubungan yang mendingin dan penuh ketegangan, Marshel Widianto menunjukkan perhatiannya dengan cara yang sangat tulus. Ketika Cesen merasa kurang sehat dan menderita migrain, Marshel tanpa ragu memberikan bantuan dengan mengerokinya. Momen inilah yang kemudian menjadi titik balik, meruntuhkan ego masing-masing dan menumbuhkan kembali rasa cinta di antara mereka. Kejutan dan kehangatan dari tindakan Marshel tersebut membuat Cesen merasa tersentuh. "Kaget aku ngerokin, kalau migrain aku tahu ternyata di sini dikerokin. Ini tahun belajar banget sih," ujar Marshel Widianto, menyadari betapa perhatian sederhana dapat memiliki dampak besar. Momen kerokan tersebut menjadi simbol kembalinya kehangatan dan kepedulian dalam hubungan mereka, mengikis jarak yang sempat tercipta.

Kini, setelah melewati badai yang nyaris menghancurkan, Marshel Widianto dan Cesen memilih untuk menatap masa depan bersama dengan penuh optimisme. Mereka bertekad untuk membangun kembali rumah tangga mereka yang sempat goyah. Marshel Widianto bahkan mengungkapkan perasaannya yang mendalam melalui sebuah surat emosional, yang menunjukkan komitmennya yang tak tergoyahkan untuk terus bersama Cesen. Dalam surat tersebut, Marshel menyatakan keinginannya untuk selalu berada di sisi Cesen, tak peduli berapa kali pun ia harus menjalani kehidupan ini. Ia mengungkapkan cinta yang begitu besar, bahkan hingga melampaui batas kehidupan. "Jika reinkarnasi itu memang ada, aku mau 126 kali aku hidup mati hidup mati, tapi aku tetap cari kamu dan hidup bersama kamu. Love you to the moon and back," ucap Marshel Widianto, sebuah ungkapan cinta yang begitu kuat dan menyentuh hati, menegaskan bahwa cintanya kepada Cesen adalah cinta sejati yang akan terus berlanjut melintasi waktu dan kehidupan. Kisah mereka menjadi bukti bahwa komunikasi yang baik, kepercayaan, dan perhatian tulus adalah fondasi penting dalam menjaga keutuhan sebuah hubungan, bahkan di tengah badai terberat sekalipun. Peristiwa ini juga menjadi pengingat bahwa terkadang, momen-momen sederhana dapat menjadi penyelamat dari keputusan besar yang bisa mengubah segalanya.

Perjalanan Marshel dan Cesen dalam menghadapi cobaan rumah tangga mereka memberikan banyak pelajaran berharga. Di balik tawa dan canda yang sering ditampilkan Marshel di layar kaca, terdapat kisah perjuangan dalam mempertahankan pernikahannya. Kesulitan komunikasi dan kecurigaan adalah dua musuh utama dalam setiap hubungan, dan Marshel serta Cesen berhasil melewatinya berkat kesadaran dan upaya untuk saling memahami. Fakta bahwa mereka telah menyiapkan pengacara dan bahkan membayar sejumlah besar uang untuk membatalkan proses perceraian menunjukkan betapa seriusnya masalah yang mereka hadapi. Namun, momen kerokan yang sederhana menjadi katalisator perubahan, membuktikan bahwa perhatian kecil yang tulus bisa memiliki kekuatan luar biasa untuk menyembuhkan luka dan mempererat kembali hubungan.

Kisah ini juga menyoroti peran insting dalam hubungan. Cesen yang mengakui instingnya yang kuat sebagai "dukun" telah menjadi alarm awal bagi mereka untuk segera mengatasi masalah yang ada. Kemampuannya merasakan ada yang tidak beres dan kemauan Marshel untuk introspeksi diri, meskipun mungkin awalnya karena desakan, akhirnya membawa mereka pada titik pemahaman. Ini menunjukkan bahwa mendengarkan intuisi pasangan dan tidak mengabaikan firasat yang muncul adalah hal yang penting.

Lebih lanjut, ungkapan cinta Marshel yang mendalam, "Love you to the moon and back," dan keinginannya untuk terus mencari Cesen di setiap kehidupan jika reinkarnasi ada, adalah bukti komitmen yang luar biasa. Ini bukan hanya sekadar pernyataan cinta, tetapi sebuah janji untuk setia dan terus berjuang demi kebahagiaan bersama. Pernyataan ini memberikan harapan dan inspirasi bagi banyak pasangan yang mungkin juga sedang menghadapi kesulitan.

Peristiwa ini juga mengajarkan bahwa pengacara, meskipun penting dalam beberapa situasi, bukanlah satu-satunya solusi. Terkadang, solusi terbaik datang dari internal pasangan itu sendiri, melalui dialog yang terbuka, empati, dan kemauan untuk memperbaiki diri. Pembayaran Rp 15 juta untuk membatalkan pengacara bisa dilihat sebagai investasi untuk masa depan pernikahan mereka, sebuah pengorbanan yang akhirnya terbayarkan dengan kembalinya keharmonisan.

Penting untuk dicatat bahwa berita ini diungkapkan pada tanggal 25 Desember 2025, yang mungkin merupakan tanggal yang spesifik untuk penayangan program atau wawancara tersebut. Meskipun demikian, inti dari cerita ini adalah tentang ketangguhan sebuah hubungan yang mampu bangkit dari keterpurukan.

Kisah Marshel Widianto dan Cesen menjadi pengingat bahwa tidak ada pernikahan yang sempurna. Setiap pasangan akan menghadapi tantangan, namun yang membedakan adalah bagaimana mereka menghadapinya. Dengan komunikasi yang terbuka, kepercayaan yang kuat, perhatian yang tulus, dan komitmen yang tak tergoyahkan, sebuah hubungan dapat bertahan bahkan dari badai terkuat sekalipun. Pembayaran Rp 15 juta untuk membatalkan pengacara bukanlah sekadar biaya finansial, melainkan simbol kemenangan cinta dan kesediaan untuk memperbaiki segalanya demi masa depan bersama. Keputusan untuk saling mempertahankan dan berjuang bersama adalah inti dari kekuatan sebuah ikatan pernikahan. Cerita ini membuktikan bahwa cinta sejati mampu mengatasi segala rintangan, bahkan yang paling mengancam sekalipun, dan berakhir dengan kebahagiaan yang lebih besar.