0

Waspada Cuaca Ekstrem saat Nataru, Ini 5 Komponen Mobil yang Wajib Diperiksa

Share

BOSSPULSA.COM, Yogyakarta – Memasuki periode libur Natal dan Tahun Baru (Nataru), banyak masyarakat yang merencanakan perjalanan, baik untuk mudik ke kampung halaman maupun berlibur ke destinasi impian. Namun, di balik euforia kebebasan bepergian, tersimpan potensi ancaman yang perlu diwaspadai, yaitu cuaca ekstrem. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) secara rutin mengeluarkan peringatan dini mengenai potensi peningkatan curah hujan, angin kencang, hingga gelombang tinggi di berbagai wilayah Indonesia menjelang dan selama bulan Desember. Fenomena cuaca yang tidak menentu ini tentu saja dapat memengaruhi keselamatan dan kenyamanan berkendara. Kondisi jalan yang basah, licin, dan jarak pandang yang terbatas menjadi tantangan serius bagi para pengemudi. Oleh karena itu, persiapan kendaraan yang matang menjadi kunci utama untuk menghadapi potensi cuaca ekstrem tersebut. ASTRA Infra, sebagai salah satu operator jalan tol terkemuka di Indonesia, turut mengingatkan pentingnya pemeriksaan kendaraan secara berkala, terutama untuk komponen-komponen vital yang sangat berpengaruh terhadap keselamatan saat berkendara dalam kondisi cuaca buruk.

Setidaknya ada lima bagian mobil yang secara spesifik disarankan untuk diperiksa secara menyeluruh sebelum memulai perjalanan panjang di momen Nataru ini. Kelima komponen tersebut merupakan garda terdepan dalam memastikan performa kendaraan tetap optimal dan aman di tengah tantangan cuaca yang tidak terduga.

1. Ban Kendaraan: Fondasi Keamanan di Jalan Basah dan Licin

Komponen pertama dan mungkin yang paling krusial dalam menghadapi cuaca ekstrem, khususnya saat hujan deras, adalah ban kendaraan. Ban merupakan satu-satunya titik kontak antara mobil dengan permukaan jalan. Kondisi ban yang prima sangat menentukan traksi, kemampuan pengereman, dan pengendalian kendaraan. ASTRA Infra menekankan pentingnya memastikan tekanan udara ban sesuai dengan standar yang direkomendasikan oleh pabrikan kendaraan. Tekanan udara yang tidak tepat, baik terlalu rendah maupun terlalu tinggi, dapat menyebabkan keausan ban yang tidak merata, menurunkan efisiensi bahan bakar, dan yang paling berbahaya, mengurangi traksi. Ban yang kurang angin cenderung lebih rentan terhadap kerusakan dan dapat mengakibatkan aquaplaning.

Selain tekanan udara, ketebalan tapak ban juga menjadi faktor penentu. Tapak ban yang sudah menipis tidak akan mampu membelah genangan air secara efektif. Akibatnya, air akan terperangkap di antara ban dan permukaan jalan, menciptakan lapisan tipis yang membuat ban kehilangan kontak dengan aspal. Fenomena ini dikenal sebagai aquaplaning. Saat aquaplaning terjadi, kemudi dan rem kendaraan akan kehilangan respons, menjadikan pengemudi tidak berdaya mengendalikan laju kendaraannya. Hal ini dapat berujung pada kecelakaan fatal. Oleh karena itu, periksa secara visual kondisi tapak ban. Jika alurnya sudah dangkal, sebaiknya segera ganti ban sebelum melakukan perjalanan. Pengguna jalan diimbau untuk tidak hanya mengandalkan kondisi ban, tetapi juga menjaga kecepatan berkendara dan senantiasa mewaspadai adanya genangan air di sepanjang perjalanan, sekecil apapun itu. Mengurangi kecepatan secara signifikan saat melewati area yang tergenang air adalah langkah preventif yang sangat penting.

2. Sistem Pengereman: Keandalan yang Tak Bisa Ditawar di Jalan Licin

Sistem pengereman adalah komponen vital kedua yang wajib mendapatkan perhatian serius. Di tengah kondisi jalan yang basah dan licin akibat hujan, kemampuan pengereman kendaraan menjadi faktor penentu utama untuk menghindari tabrakan. Sistem pengereman yang optimal memastikan kendaraan dapat berhenti dengan aman dan terkendali, bahkan dalam situasi darurat. ASTRA Infra menyarankan pemeriksaan menyeluruh terhadap seluruh komponen sistem pengereman. Ini meliputi kampas rem, piringan cakram (disc brake), minyak rem, dan selang rem.

Kampas rem yang menipis akan mengurangi daya cengkeram, sehingga jarak pengereman menjadi lebih panjang. Piringan cakram yang aus atau berkarat juga dapat mengurangi efektivitas pengereman. Pastikan pula bahwa minyak rem berada pada level yang cukup dan tidak terkontaminasi. Minyak rem yang buruk kualitasnya atau sudah terlalu tua dapat menurunkan kinerja sistem hidrolik pengereman. Selang rem yang retak atau bocor juga sangat berbahaya karena dapat menyebabkan hilangnya tekanan rem secara mendadak. Jika Anda merasakan pedal rem terasa lembek, bergetar, atau terdengar bunyi abnormal saat mengerem, segera periksakan ke bengkel terpercaya. Jangan pernah menunda perbaikan sistem pengereman, karena ini adalah garda terakhir keselamatan Anda di jalan. Mengingat potensi jalanan yang licin, sangat penting untuk memastikan sistem pengereman kendaraan Anda dalam kondisi prima sebelum melakukan perjalanan Nataru.

3. Lampu Kendaraan: Menembus Kegelapan dan Keterbatasan Pandangan

Cuaca ekstrem seringkali identik dengan kondisi jarak pandang yang terbatas. Hujan lebat, kabut tebal, atau bahkan malam hari yang gelap dapat membuat visibilitas pengemudi sangat terganggu. Oleh karena itu, sistem penerangan kendaraan menjadi komponen krusial ketiga yang tidak boleh diabaikan. ASTRA Infra menekankan pentingnya memastikan seluruh sistem penerangan kendaraan berfungsi dengan baik. Ini mencakup lampu utama (lampu jauh dan lampu dekat), lampu rem, lampu sein (sign), lampu mundur, serta lampu plat nomor.

Lampu utama yang terang dan berfungsi optimal akan membantu pengemudi melihat jalan di depannya dengan jelas, terutama saat berkendara di malam hari atau dalam kondisi cuaca buruk. Lampu rem yang menyala dengan baik akan memberi isyarat kepada pengendara di belakang bahwa Anda sedang mengurangi kecepatan atau berhenti, mencegah terjadinya tabrakan dari belakang. Lampu sein yang berkedip jelas akan memberitahukan niat Anda untuk berbelok atau berpindah jalur, mengurangi risiko perselisihan dengan pengguna jalan lain.

Sebagai tambahan penting, Senior Instructor Safety Defensive Driving Consultant Sony Susmana memberikan nasihat berharga terkait penggunaan lampu. Beliau mengingatkan para pengguna jalan untuk tidak menyalakan lampu hazard secara sembarangan saat hujan. Lampu hazard, yang biasanya ditandai dengan simbol segitiga merah, hanya diperuntukkan bagi kondisi darurat yang membutuhkan perhatian khusus. Menyalakan lampu hazard saat hujan deras tanpa alasan yang jelas dapat membingungkan pengguna jalan lainnya, terutama pengendara sepeda motor, dan justru meningkatkan potensi kecelakaan. Gunakan lampu hazard hanya saat kendaraan benar-benar dalam keadaan darurat, seperti mogok di tepi jalan atau mengalami kecelakaan.

4. Wiper dan Kaca Depan: Jendela Penglihatan yang Jernih

Komponen keempat yang sangat vital dalam menghadapi hujan deras adalah sistem wiper dan kondisi kaca depan kendaraan. Wiper memiliki tugas krusial untuk membersihkan air dan kotoran yang menempel di kaca depan, sehingga pengemudi dapat mempertahankan visibilitas yang jelas terhadap jalan di depan. Karet wiper yang sudah getas, retak, atau sobek tidak akan mampu menyapu air secara efektif. Alih-alih membersihkan, wiper yang rusak justru dapat meninggalkan goresan atau noda yang semakin mengganggu pandangan.

Oleh karena itu, periksalah kondisi karet wiper Anda. Jika sudah terlihat aus atau tidak lagi menyapu dengan bersih, segera ganti dengan unit yang baru. Pastikan pula mekanisme kerja wiper berjalan lancar tanpa suara yang berlebihan. Selain wiper, kebersihan dan kondisi kaca depan juga sangat penting. Goresan-goresan halus pada kaca depan, meskipun terlihat sepele, dapat membiaskan cahaya lampu kendaraan lain di malam hari atau saat hujan, menciptakan silau yang sangat mengganggu penglihatan. Bersihkan kaca depan secara rutin dari debu, kotoran, dan noda. Jika terdapat goresan yang cukup dalam, pertimbangkan untuk melakukan perbaikan atau penggantian kaca depan.

Untuk mengantisipasi terbatasnya jarak pandang dan kondisi jalan yang licin akibat hujan deras, pengguna jalan juga diimbau untuk lebih berhati-hati. Mengurangi kecepatan adalah langkah yang paling efektif. Batas maksimal kecepatan 70 km/jam saat hujan deras disarankan untuk menjaga kendali kendaraan. Selain itu, menjaga jarak aman antar kendaraan juga sangat penting. Jarak aman sekitar 80 meter antara kendaraan Anda dengan kendaraan di depan memberikan ruang yang cukup untuk bereaksi jika terjadi pengereman mendadak, terutama di jalanan yang basah.

5. Bahan Bakar atau Daya Kendaraan: Jaga Stamina Perjalanan Anda

Komponen kelima yang tak kalah penting, terutama dalam konteks perjalanan jarak jauh dan potensi cuaca ekstrem, adalah ketersediaan bahan bakar (untuk kendaraan konvensional) atau daya baterai (untuk kendaraan listrik). ASTRA Infra menekankan pentingnya memastikan ketersediaan bahan bakar yang cukup hingga mencapai tempat tujuan atau setidaknya ke titik pengisian bahan bakar berikutnya. Hal serupa berlaku untuk kendaraan listrik, di mana baterai harus terisi cukup untuk menghindari risiko berhenti darurat di tengah perjalanan.

Berhenti mendadak di tengah perjalanan, apalagi di area yang berpotensi terdampak cuaca ekstrem, dapat menimbulkan risiko keselamatan yang signifikan. Anda bisa terjebak di lokasi yang minim penerangan, jauh dari pemukiman, atau bahkan di area yang berpotensi tergenang banjir atau longsor. Merencanakan rute perjalanan secara cermat menjadi sangat penting. Ketahui lokasi Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) terdekat, terutama di sepanjang ruas tol atau jalan raya yang akan dilalui. Bagi pemilik kendaraan listrik, rencanakan rute dengan mempertimbangkan lokasi Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU). Banyak aplikasi navigasi modern yang kini menyediakan informasi detail mengenai lokasi SPBU dan SPKLU, termasuk ketersediaan dan jam operasionalnya.

Selain itu, selalu isi tangki bahan bakar atau cas baterai kendaraan Anda hingga penuh saat kesempatan ada, bahkan jika indikator masih menunjukkan cukup. Jangan menunggu hingga mendekati garis merah. Perencanaan perjalanan yang matang, termasuk memastikan kendaraan memiliki "stamina" yang cukup, akan memberikan ketenangan pikiran dan keamanan ekstra selama menghadapi potensi cuaca ekstrem saat Nataru. Dengan memperhatikan kelima komponen vital ini, perjalanan libur Natal dan Tahun Baru Anda diharapkan dapat berjalan lancar, aman, dan penuh kegembiraan. Keselamatan adalah tanggung jawab bersama, dan persiapan kendaraan yang matang adalah langkah awal yang bijak untuk mewujudkannya.