Laporan Mobile Network Experience yang dirilis oleh lembaga riset independen OpenSignal pada Desember 2025 kembali mengguncang arena persaingan operator seluler di Indonesia. Di penghujung tahun yang penuh dinamika ini, Telkomsel sekali lagi menegaskan dominasinya, memposisikan diri sebagai pemimpin dalam pengalaman jaringan seluler, khususnya dalam spektrum 5G. Hasil riset ini tidak hanya menjadi tolok ukur kinerja teknis, tetapi juga cerminan investasi, strategi, dan adaptasi operator dalam memenuhi kebutuhan konsumen yang semakin kompleks di era digital.
Pertarungan sengit antara tiga raksasa telekomunikasi—Telkomsel, Indosat Ooredoo Hutchison melalui merek IM3, dan XLSmart—kembali menjadi sorotan OpenSignal. Seperti edisi sebelumnya pada Juni 2025, laporan ini secara komprehensif menguji dan membandingkan performa jaringan mereka di berbagai kategori krusial yang secara langsung memengaruhi pengalaman pengguna sehari-hari. Dalam lanskap pasar telekomunikasi Indonesia yang sangat kompetitif, di mana jutaan pengguna bergantung pada konektivitas seluler untuk pekerjaan, hiburan, dan komunikasi, laporan semacam ini memiliki bobot yang signifikan. Ini bukan sekadar adu kecepatan, melainkan adu kualitas layanan secara holistik.
OpenSignal, yang dikenal dengan metodologi pengumpulan datanya yang unik melalui aplikasi pengguna nyata, membagi analisis pengalaman jaringan seluler ini ke dalam empat bagian utama. Pembagian ini dirancang untuk memberikan gambaran yang lengkap dan mendalam mengenai performa operator dari berbagai sudut pandang penggunaan.
Kategori Pengalaman Jaringan Seluler OpenSignal:
-
Pengalaman Secara Keseluruhan (Overall Experience): Bagian ini berfokus pada pengalaman pengguna secara umum di seluruh jaringan, tanpa membedakan teknologi 4G atau 5G secara spesifik. Metrik-metrik yang dianalisis meliputi:
- Pengalaman Menggunakan Video: Mengukur kualitas streaming video yang dinikmati pengguna, mencakup resolusi, waktu buffering, dan kecepatan pemutaran. Dalam era konsumsi konten digital yang masif, metrik ini menjadi sangat relevan, mencerminkan kemampuan jaringan dalam mendukung platform seperti YouTube, Netflix, atau TikTok tanpa gangguan.
- Pengalaman Bermain Game: Menilai seberapa mulus pengalaman bermain game mobile online. Ini tidak hanya mengukur kecepatan, tetapi juga latensi (keterlambatan) dan stabilitas koneksi, yang krusial untuk game online yang responsif dan kompetitif.
- Pengalaman Aplikasi Suara: Mengukur kualitas panggilan suara melalui aplikasi Voice over IP (VoIP) seperti WhatsApp, Telegram, atau Zoom. Kualitas audio, kejelasan, dan minimnya putus-putus menjadi indikator utama.
- Pengalaman Kecepatan Unduh: Menilai kecepatan rata-rata pengguna saat mengunduh file atau data dari internet. Ini adalah metrik fundamental yang sering menjadi acuan utama bagi banyak pengguna.
- Pengalaman Kecepatan Unggah: Mengukur kecepatan rata-rata pengguna saat mengunggah file atau data ke internet, penting untuk berbagi konten, video conference, atau backup cloud.
-
Pengalaman 5G (5G Experience): Kategori ini secara khusus menyoroti performa jaringan 5G, yang menjadi fokus utama inovasi dan investasi operator. Metrik-metriknya serupa dengan pengalaman keseluruhan, namun dikhususkan untuk konektivitas 5G:
- Pengalaman Menggunakan Video 5G: Kualitas streaming video di jaringan 5G, diharapkan lebih superior.
- Pengalaman Bermain Game 5G: Performa game online di jaringan 5G, dengan harapan latensi sangat rendah.
- Pengalaman Aplikasi Suara 5G: Kualitas panggilan suara di jaringan 5G, menunjukkan potensi Voice over New Radio (VoNR).
- Kecepatan Unduh 5G: Kecepatan unduh rata-rata di jaringan 5G, yang menjanjikan throughput jauh lebih tinggi.
- Kecepatan Unggah 5G: Kecepatan unggah rata-rata di jaringan 5G, juga dengan peningkatan signifikan.
-
Cakupan (Coverage): Bagian ini menilai sejauh mana jaringan operator tersedia dan dapat diakses oleh pengguna. Metrik-metriknya adalah:
- Pengalaman Cakupan (Coverage Experience): Mengukur seberapa sering pengguna dapat menemukan sinyal jaringan seluler yang dapat digunakan.
- Pengalaman Jangkauan 5G (5G Reach): Menilai seberapa luas area geografis di mana pengguna dapat mendeteksi sinyal 5G.
- Waktu di Jaringan (Time on Network): Menggantikan metrik "Ketersediaan" sebelumnya, ini mengukur proporsi waktu di mana perangkat pengguna terhubung ke jaringan seluler operator, baik 4G maupun 5G, terlepas dari apakah koneksi tersebut digunakan secara aktif atau tidak.
- Ketersediaan (Availability): Metrik yang direvisi, kini secara khusus mendefinisikan proporsi waktu di mana pengguna OpenSignal yang memiliki perangkat dan langganan 5G terhubung ke jaringan 5G, tanpa memandang apakah koneksi tersebut sedang digunakan secara aktif atau tidak.
-
Konsistensi (Consistency): Kategori ini menekankan pada stabilitas dan keandalan kinerja jaringan, yang seringkali lebih penting daripada kecepatan puncak sesaat. Metrik-metriknya meliputi:
- Konsistensi Kualitas (Consistent Quality): Mengukur persentase waktu di mana jaringan memenuhi ambang batas kualitas minimum untuk aplikasi umum.
- Pengalaman Keandalan (Reliability Experience): Menilai seberapa sering pengguna dapat melakukan tugas-tugas dasar seperti browsing web atau mengirim pesan tanpa gangguan.
Telkomsel: Jawara Tak Terbantahkan
Dari 18 kategori yang dianalisis, Telkomsel berhasil memenangkan 11 kategori, dengan 10 di antaranya diraih secara langsung dan satu kategori dinobatkan sebagai juara bersama dengan XLSmart. Angka ini menunjukkan peningkatan signifikan dari laporan sebelumnya pada Juni 2025, di mana Telkomsel memenangkan 7 penghargaan secara langsung dan satu bersama-sama. Peningkatan ini adalah bukti nyata dari investasi berkelanjutan Telkomsel dalam infrastruktur jaringan, optimalisasi spektrum, dan inovasi teknologi.
"Dalam Pengalaman Menggunakan Jaringan Seluler terbaru OpenSignal di Indonesia, Telkomsel mendominasi daftar pemenang, meraih 10 penghargaan secara langsung dan satu secara bersama-sama, meningkat dari 7 penghargaan secara langsung dan satu bersama-sama dalam laporan sebelumnya," demikian pernyataan OpenSignal yang dikutip dari laporannya pada Rabu (24/12/2025).
Kemenangan Telkomsel mencakup berbagai aspek krusial, mulai dari Pengalaman Video dan Game secara keseluruhan hingga kecepatan unduh dan unggah, baik di jaringan umum maupun 5G. Ini mengindikasikan bahwa Telkomsel tidak hanya unggul dalam kecepatan puncak, tetapi juga mampu memberikan pengalaman pengguna yang superior dan konsisten di berbagai skenario penggunaan, mulai dari streaming video resolusi tinggi, bermain game tanpa lag, hingga melakukan panggilan suara yang jernih. Dominasi ini juga mencerminkan upaya Telkomsel dalam membangun jaringan yang kuat dan merata di seluruh pelosok Indonesia, didukung oleh alokasi spektrum yang luas dan komitmen terhadap pengembangan teknologi 5G.
IM3 dan XLSmart: Penantang dengan Kekuatan Spesifik

Meskipun Telkomsel mendominasi, IM3 dan XLSmart juga berhasil mengukir prestasi dengan menguasai beberapa kategori penting. IM3 meraih tiga penghargaan secara langsung untuk Pengalaman Bermain Game, Waktu di Jaringan, dan Pengalaman Keandalan. Kemenangan IM3 dalam kategori Pengalaman Bermain Game menunjukkan bahwa mereka mampu memberikan latensi yang rendah dan stabilitas koneksi yang diperlukan oleh para gamer. Sementara itu, dominasi dalam Waktu di Jaringan dan Pengalaman Keandalan mengindikasikan bahwa IM3 menawarkan konektivitas yang stabil dan jarang terputus, sebuah nilai jual yang sangat penting bagi pengguna yang membutuhkan koneksi yang konsisten untuk produktivitas atau komunikasi sehari-hari.
Di sisi lain, XLSmart menjadi pemenang tunggal untuk kedua kategori Pengalaman Aplikasi Suara – baik secara keseluruhan maupun di jaringan 5G. Ini menunjukkan keunggulan XLSmart dalam menangani lalu lintas suara berbasis aplikasi, memastikan kualitas panggilan yang jernih dan stabil, bahkan di jaringan 5G dengan teknologi VoNR. Keunggulan ini sangat relevan mengingat semakin populernya panggilan suara melalui aplikasi chat. XLSmart juga berbagi podium pemenang dengan Telkomsel untuk kategori Pengalaman Bermain Game 5G, menunjukkan bahwa mereka juga memiliki performa yang sangat kompetitif di segmen game berkecepatan tinggi pada jaringan 5G.
Pembaruan Metodologi OpenSignal: Akurasi yang Ditingkatkan
Laporan kali ini juga memperkenalkan beberapa pembaruan metodologis penting yang bertujuan untuk meningkatkan akurasi dan relevansi data, terutama terkait dengan jaringan 5G. OpenSignal merevisi metrik Ketersediaan 5G. Sebelumnya, metrik ini mengukur proporsi waktu di mana pengguna OpenSignal yang memiliki perangkat 5G dan langganan 5G menggunakan koneksi 5G aktif. Kini, metrik tersebut mendefinisikan proporsi waktu di mana pengguna terhubung ke jaringan 5G, terlepas dari apakah koneksi tersebut digunakan secara aktif atau tidak. Perubahan ini memberikan gambaran yang lebih realistis tentang seberapa sering pengguna berada dalam jangkauan sinyal 5G, bahkan jika mereka tidak selalu aktif menggunakannya untuk aktivitas berat.
Sebagai pelengkap, OpenSignal memperkenalkan metrik baru, yaitu "Time on 5G", yang kini mencerminkan proporsi waktu di mana pengguna 5G secara aktif menggunakan koneksi 5G. Selain itu, metrik "Ketersediaan" yang lama telah diganti namanya menjadi "Waktu di Jaringan" (Time on Network) untuk selaras dengan pembaruan metodologis pada metrik lainnya, memberikan kejelasan lebih lanjut tentang apa yang sebenarnya diukur. Perubahan-perubahan ini menunjukkan komitmen OpenSignal untuk terus beradaptasi dengan perkembangan teknologi jaringan dan memberikan laporan yang paling relevan bagi konsumen dan industri.
Periode Pengukuran dan Validitas Data
OpenSignal mengungkapkan bahwa analisis Pengalaman Menggunakan Jaringan Seluler ini dilakukan berdasarkan data yang dikumpulkan selama periode 90 hari, yaitu mulai tanggal 1 Agustus 2025 hingga 29 Oktober 2025. Penggunaan periode waktu yang cukup panjang ini memastikan bahwa data yang dikumpulkan representatif dan mencerminkan kondisi jaringan dalam berbagai skenario penggunaan sehari-hari, mengurangi potensi bias dari fluktuasi sesaat. Metodologi OpenSignal yang mengandalkan jutaan titik data dari pengguna nyata di lapangan juga memberikan validitas yang kuat terhadap temuan-temuan laporan ini, menjadikannya sumber informasi yang kredibel bagi publik dan industri.
Implikasi bagi Konsumen dan Industri
Bagi konsumen, laporan OpenSignal ini adalah panduan berharga dalam memilih operator seluler yang paling sesuai dengan kebutuhan mereka. Jika prioritas utama adalah kecepatan unduh dan pengalaman 5G yang superior di berbagai aspek, Telkomsel jelas menjadi pilihan terdepan. Namun, bagi para gamer yang mencari latensi rendah atau mereka yang membutuhkan koneksi stabil tanpa putus, IM3 juga menawarkan nilai yang kompetitif. Sementara itu, XLSmart menunjukkan keunggulannya dalam kualitas panggilan suara berbasis aplikasi, yang menjadi fitur penting bagi banyak pengguna. Laporan ini mendorong konsumen untuk tidak hanya melihat iklan, tetapi juga data kinerja nyata.
Bagi operator seluler, hasil ini adalah cerminan dari strategi dan investasi mereka. Dominasi Telkomsel akan mendorong operator lain untuk meningkatkan investasi dalam infrastruktur, memperluas cakupan 5G, dan mengoptimalkan jaringan mereka untuk bersaing lebih ketat. Laporan ini juga menyoroti area kekuatan masing-masing operator, yang dapat mereka manfaatkan dalam kampanye pemasaran dan pengembangan produk. Persaingan yang sehat ini pada akhirnya akan menguntungkan konsumen, karena operator akan terus berinovasi untuk menawarkan layanan yang lebih baik dan lebih terjangkau.
Masa Depan Jaringan Seluler Indonesia
Dengan semakin matangnya ekosistem 5G dan terus bertumbuhnya ekonomi digital Indonesia, kualitas jaringan seluler akan menjadi faktor penentu kesuksesan. Laporan OpenSignal ini menunjukkan bahwa Telkomsel telah mengambil langkah signifikan dalam memimpin era 5G, namun persaingan jauh dari kata usai. Operator lain akan terus mengejar, berinvestasi, dan berinovasi untuk merebut pangsa pasar dan loyalitas pelanggan. Perkembangan teknologi seperti 5G Standalone (SA), slicing jaringan, dan aplikasi berbasis kecerdasan buatan akan terus membentuk lanskap telekomunikasi di masa depan, menjanjikan pengalaman konektivitas yang semakin canggih dan personal.
Pada akhirnya, laporan OpenSignal ‘Adu’ Operator Seluler RI: Telkomsel Jadi Jawara Sinyal 5G ini menegaskan posisi kuat Telkomsel sebagai pemimpin pasar dalam pengalaman jaringan seluler di Indonesia. Namun, juga menggarisbawahi bahwa IM3 dan XLSmart bukanlah pemain yang bisa diremehkan, dengan kekuatan mereka masing-masing di segmen-segmen tertentu. Dinamika pasar yang terus bergerak ini akan terus mendorong inovasi dan investasi, memastikan bahwa konsumen Indonesia akan terus mendapatkan akses ke jaringan seluler yang semakin berkualitas tinggi di masa mendatang.
