BOSSPULSA.COM, Yogyakarta – Ajang Piala Afrika 2025 yang seharusnya menjadi panggung adu gengsi para pesepak bola terbaik benua Afrika, tak luput dari momen-momen yang menghibur sekaligus menggelitik. Salah satunya terjadi pada laga Grup B antara Mesir melawan Zimbabwe yang diselenggarakan di Stade Adrar, Agadir, Maroko, pada Selasa (23/12) dini hari WIB. Pertandingan yang berakhir dengan kemenangan Mesir 2-1, di mana gol kemenangan dicetak oleh bintang mereka, Mohamed Salah, harus sedikit tercoreng oleh sebuah insiden yang membuat banyak penonton terkekeh sekaligus bertanya-tanya: sebuah kesalahan fatal dari kameramen saat lagu kebangsaan Mesir berkumandang.
Ketika lagu kebangsaan Mesir yang sakral, "Biladi, Biladi, Biladi," mulai mengalun megah, sebuah pemandangan yang tak terduga muncul di layar kaca. Alih-alih menyorot para pemain Mesir yang berdiri tegak dengan khidmat, kamera justru tertuju pada skuad timnas Zimbabwe. Selama lagu kebangsaan Mesir diputar, para pemain Zimbabwe lah yang menjadi fokus utama tayangan televisi, sementara para pemain "The Pharaohs" seolah terabaikan. Momen ini, yang seharusnya diisi dengan nuansa patriotisme dan kebanggaan nasional bagi Mesir, justru berubah menjadi sebuah adegan komedi yang tak disengaja, memicu gelombang reaksi dari para penonton di seluruh dunia.
Sebuah cuplikan video dari insiden tersebut dengan cepat menyebar luas di media sosial, memicu perbincangan hangat dan beragam komentar. Pengguna akun Twitter @NoContextEPL mengunggah video tersebut dengan caption yang menyindir, "They’re playing the National Anthem of Egypt and the cameraman put the camera on Zimbabwe players and fans the whole time. Afcon and vibes 😂." Cuitan ini segera dibanjiri oleh balasan dari netizen yang terhibur sekaligus heran. Banyak yang menyuarakan kebingungan mereka, seperti salah satu netizen yang berkomentar, "Hahahahaha, saya bingung… Saya pikir, ah… bukankah ini seharusnya untuk Mesir?" Komentar ini mencerminkan ketidakpercayaan banyak orang terhadap sebuah kesalahan yang terkesan begitu mendasar, apalagi ini adalah sebuah acara internasional bergengsi.
Di sisi lain, tidak sedikit pula netizen yang menganggap insiden semacam ini sebagai hal yang lumrah terjadi di Piala Afrika. "Padahal dia cuma punya satu tugas," ujar netizen lain dengan nada sedikit menyindir, menyoroti betapa sederhananya tugas sang kameramen yang justru terlewatkan. Beberapa lainnya bahkan menambahkan komentar jenaka, "Mungkin kameramennya fans Zimbabwe," atau "Ini namanya kejutan di menit-menit akhir." Ada pula yang berpendapat bahwa kesalahan ini justru menambah "bumbu" tersendiri pada gelaran Piala Afrika, yang memang seringkali diwarnai oleh kejadian-kejadian tak terduga dan kadang kala kurang profesional. Fenomena "No Context AFCON" yang memang menjadi akun populer di Twitter, mengkhususkan diri mengumpulkan momen-momen unik dan kocak dari turnamen ini, seolah memberikan validasi bahwa kesalahan seperti ini memang menjadi bagian tak terpisahkan dari identitas Piala Afrika.
Terlepas dari insiden yang mengundang tawa tersebut, pertandingan antara Mesir dan Zimbabwe tetap berjalan dengan tensi tinggi. Mesir, yang diunggulkan dalam laga ini, berhasil mengamankan tiga poin penting berkat kemenangan 2-1. Gol kemenangan yang dicetak oleh Mohamed Salah menjadi penentu. Kemenangan ini menempatkan Mesir di puncak klasemen Grup B dengan raihan tiga poin, sama dengan perolehan Afrika Selatan yang sebelumnya juga meraih kemenangan 2-1 atas Angola. Posisi puncak klasemen ini tentu menjadi modal berharga bagi Mesir dalam perjalanannya di Piala Afrika 2025.
Namun, sorotan publik tampaknya masih tertuju pada momen "blunder" sang kameramen. Kesalahan ini bukan hanya sekadar kelalaian teknis, tetapi juga memunculkan pertanyaan mengenai kesiapan dan profesionalisme kru produksi yang bertugas. Dalam sebuah ajang sebesar Piala Afrika, di mana jutaan pasang mata tertuju pada setiap detail pertandingan, kesalahan seperti ini tentu sangat disayangkan. Hal ini juga menjadi pengingat bagi penyelenggara turnamen untuk lebih memperhatikan aspek teknis dan sumber daya manusia agar pengalaman menonton bagi para penggemar sepak bola di seluruh dunia dapat berjalan lancar dan tanpa gangguan.
Beberapa analisis bahkan mencoba mencari tahu kemungkinan penyebab kesalahan tersebut. Apakah ada miskomunikasi antara produser siaran dengan kameramen? Apakah ada masalah teknis pada sistem penandaan tim? Atau mungkinkah sang kameramen memang benar-benar tertukar fokusnya? Spekulasi ini terus berkembang di kalangan penggemar sepak bola yang mengikuti perkembangan Piala Afrika.
Penting untuk dicatat bahwa Piala Afrika, meskipun telah berkembang pesat, terkadang masih menghadapi tantangan dalam hal infrastruktur dan standar produksi jika dibandingkan dengan turnamen sepak bola besar lainnya di Eropa atau Amerika Selatan. Namun, semangat kompetisi, bakat-bakat luar biasa yang ditampilkan, dan atmosfer unik dari turnamen ini selalu berhasil menarik perhatian. Momen-momen seperti kesalahan kameramen ini, meskipun disayangkan, pada akhirnya seringkali menjadi cerita yang dikenang dan dibagikan, menambahkan warna tersendiri pada sejarah Piala Afrika.
Kemenangan Mesir atas Zimbabwe sendiri merupakan hasil yang patut diapresiasi. Mohamed Salah, sebagai bintang utama tim, kembali menunjukkan kelasnya dengan mencetak gol penentu. Kehadiran pemain-pemain top seperti Salah menjadi daya tarik utama bagi Piala Afrika 2025, menarik perhatian dunia untuk menyaksikan aksi mereka. Namun, di balik gemerlap para bintang, kejadian-kejadian kecil yang tak terduga seperti kesalahan kameramen ini justru seringkali menjadi topik pembicaraan yang tak kalah menarik bagi para penikmat sepak bola.
Pada akhirnya, insiden kameramen yang salah menyorot tim saat lagu kebangsaan Mesir diputar di Piala Afrika 2025 menjadi sebuah cerita unik yang menggabungkan unsur olahraga, hiburan, dan sedikit kecerobohan. Momen ini berhasil menyatukan penonton dari berbagai latar belakang dalam tawa dan perdebatan, sekaligus menjadi pengingat bahwa di tengah keseriusan sebuah kompetisi, terkadang hal-hal yang paling tak terduga justru menjadi daya tarik tersendiri.
