BOSSPULSA.COM, Yogyakarta – Lini serang AS Roma yang belum menunjukkan ketajaman optimal menjadi perhatian utama pelatih Gian Piero Gasperini. Kekalahan tipis 1-2 dari Juventus di Allianz Stadium pada Minggu, 21 Desember 2025, dalam lanjutan Serie A, semakin mempertegas keresahan sang allenatore terhadap performa para penyerang timnya. Dalam pertandingan krusial tersebut, duet Paulo Dybala dan Matias Soule dipercaya memimpin lini depan "I Lupi". Namun, kehadiran rekrutan anyar, Evan Ferguson, yang baru dimasukkan pada babak kedua, belum mampu memberikan dampak signifikan. Meskipun Dybala dan Soule dinilai belum tampil "garang" sesuai harapan, Gasperini menegaskan komitmennya untuk tetap mempercayakan lini serang Roma kepada kedua penggawa asal Argentina tersebut, setidaknya untuk sementara waktu.
Pernyataan Gasperini pasca-pertandingan memberikan gambaran lebih mendalam mengenai situasinya. Ia secara blak-blakan mengungkapkan kekecewaannya terhadap performa Evan Ferguson, yang dinilainya belum memberikan keyakinan, bahkan setelah diturunkan di babak kedua. "Ferguson masih belum meyakinkan saya, termasuk di babak kedua hari ini," ujar Gasperini dengan nada prihatin, seperti dilansir dari Football Italia. Ia menambahkan bahwa bukan hanya masalah teknis yang menjadi sorotan, melainkan juga adaptasi keseluruhan dari beberapa rekrutan baru, termasuk Ferguson, yang dirasa belum sepenuhnya menyatu dengan semangat dan ritme permainan tim. "Bukan cuma tekniknya, dia dan beberapa rekrutan baru belum sepenuhnya nyetel dengan semangat tim ini," jelasnya.
Meski demikian, Gasperini tidak serta-merta menyalahkan para penyerangnya secara individu. Ia mengakui bahwa secara keseluruhan, tim memiliki fondasi yang kuat dan solid. Namun, ia melihat bahwa Dybala dan Soule, yang memiliki kualitas teknik jauh di atas rata-rata, tidak mendapatkan pasokan bola atau dukungan yang memadai di pertandingan tersebut. "Kami punya tim yang sangat solid, Dybala dan Soule mereka tidak mendapat servis yang tepat malam ini, tapi kualitas tekniknya jauh di atas yang lain," tuturnya. Oleh karena itu, Gasperini menegaskan bahwa jika dihadapkan pada situasi yang sama, ia akan tetap mengambil pilihan yang sama untuk menurunkan kedua pemain tersebut, menunjukkan bahwa ia masih melihat potensi besar dalam duet Argentina tersebut, meskipun hasil belum sesuai ekspektasi.
Keresahan Gasperini terhadap lini serang yang kurang tajam ini membuatnya sangat berharap Roma dapat mendatangkan amunisi baru pada bursa transfer Januari mendatang. Ia melihat bursa transfer musim dingin sebagai sebuah peluang krusial yang dapat dimanfaatkan untuk memperkuat tim dan menutup ketertinggalan dari tim-tim papan atas Serie A. "Saya tidak tahu apakah itu akan datang dari bursa transfer, tapi itu jelas sebuah peluang," ucap Gasperini, menyiratkan adanya kebutuhan mendesak akan pemain baru di lini depan. Ia menambahkan, "Kami harus menargetkan perbaikan dan saya harap bursa transfer Januari bisa membantu kami. Ini tidak mudah, tapi kami harus percaya."
Pernyataan Gasperini ini bukan tanpa alasan. Data statistik menunjukkan bahwa AS Roma saat ini menempati posisi keempat klasemen sementara Liga Italia dengan raihan 30 poin dari 16 pertandingan. Mereka tertinggal tiga angka dari pemuncak klasemen, Inter Milan. Namun, jika dibandingkan dengan tim-tim lain yang berada di lima besar klasemen, Roma memiliki produktivitas gol yang paling rendah. Hingga pekan ke-16, "I Lupi" baru mencetak 17 gol. Angka ini tentu menjadi pekerjaan rumah besar bagi Gasperini dan manajemen klub, terutama dalam menghadapi paruh kedua musim yang akan semakin ketat. Ketergantungan pada beberapa pemain kunci seperti Dybala, ditambah dengan belum optimalnya kontribusi rekrutan baru, memaksa Gasperini untuk mencari solusi di luar skuat yang ada saat ini.
Kebutuhan akan penyerang baru di bulan Januari menjadi sangat vital. Gasperini kemungkinan besar mencari sosok striker yang memiliki insting gol tajam, kemampuan penyelesaian akhir yang baik, serta dapat beradaptasi dengan cepat dengan gaya permainan tim. Selain itu, pemain baru tersebut diharapkan dapat memberikan dimensi baru dalam serangan Roma, entah itu melalui kecepatan, kekuatan fisik, atau kemampuan duel udara yang lebih baik. Tanpa adanya tambahan amunisi yang tepat, misi Roma untuk bersaing memperebutkan gelar Scudetto atau bahkan sekadar mengamankan tiket Liga Champions musim depan akan semakin berat. Pengalaman di masa lalu menunjukkan bahwa bursa transfer Januari seringkali menjadi penentu nasib tim di sisa musim, dan Gasperini tampaknya sangat menyadari hal ini.
Perlu dicatat bahwa performa tim tidak hanya bergantung pada lini serang. Namun, dalam sepak bola modern, gol adalah mata uang yang paling berharga. Sebuah tim bisa bermain solid di lini pertahanan dan lini tengah, namun jika lini serang tumpul, kemenangan akan sulit diraih. Gasperini, yang dikenal sebagai pelatih yang pragmatis dan fokus pada hasil, tentu sangat memahami filosofi ini. Ia telah mencoba berbagai kombinasi pemain di lini depan, namun belum menemukan formula yang benar-benar ampuh. Kegagalan Evan Ferguson untuk segera menunjukkan performa impresif menambah kompleksitas masalah ini, mengingat ia direkrut dengan ekspektasi tinggi untuk menjadi solusi jangka panjang di lini serang.
Di sisi lain, dukungan terhadap Dybala dan Soule juga menunjukkan bahwa Gasperini masih melihat potensi besar dalam kedua pemain tersebut. Kualitas individu Dybala memang tidak perlu diragukan lagi, namun ia membutuhkan dukungan dari rekan-rekannya untuk bisa tampil maksimal. Begitu pula dengan Soule, yang masih tergolong muda dan perlu jam terbang serta adaptasi yang lebih baik. Namun, tanpa adanya ancaman gol yang konsisten dari lini serang, tim lawan akan lebih mudah mematikan pergerakan Dybala dan Soule. Strategi bertahan yang ketat dari tim-tim Serie A, terutama tim-tim kecil, seringkali berhasil meredam pergerakan pemain bintang jika tidak ada alternatif ancaman lain.
Harapan Gasperini terhadap bursa transfer Januari ini tidak hanya sekadar keinginan, tetapi juga sebuah kebutuhan strategis. Klub perlu segera bertindak cepat untuk mengidentifikasi target yang tepat dan melakukan negosiasi sebelum jendela transfer ditutup. Investasi pada pemain baru yang berkualitas di lini serang dapat menjadi kunci untuk membuka peluang yang lebih besar bagi Roma di paruh kedua musim. Para penggemar pun tentu berharap manajemen klub dapat mendengarkan aspirasi pelatih dan memberikan dukungan yang dibutuhkan agar AS Roma dapat kembali menemukan ketajamannya dan bersaing di papan atas Serie A. Perjalanan masih panjang, dan setiap poin sangat berharga dalam perburuan gelar atau zona Eropa. Dengan penambahan amunisi yang tepat di lini depan, AS Roma berpotensi untuk menjadi tim yang lebih menakutkan dan sulit dikalahkan.
