BOSSPULSA.COM, Yogyakarta – Perjalanan panjang dan penuh dedikasi akhirnya berbuah manis bagi artis Kiki Farrel. Setelah 17 tahun menunda pendidikannya pasca lulus SMA, ia akhirnya berhasil menyandang gelar Sarjana Ekonomi. Momen wisuda yang penuh haru ini, ia persembahkan sebagai bentuk penghormatan dan bakti kepada mendiang ibunda tercinta. Kiki Farrel tercatat sebagai salah satu lulusan dari Universitas Sangga Buana, Bandung, bersama dengan rekan-rekan selebriti lainnya seperti Chika Jessica dan Dwi Andika. Rasa lega dan syukur yang mendalam terpancar dari raut wajah Kiki, menandai keberhasilannya dalam menyelesaikan studi yang telah lama diidam-idamkan.
"Leganya… ya karena aku memang niatnya benar-benar mau kuliah. Jadi ya alhamdulillah banget karena sebenarnya bikin lega itu perjuangan pas bikin skripsinya itu kan menyita waktu, berat, susah, pusing, stres," ungkap Kiki Farrel dalam sebuah wawancara di kawasan Kapten P Tendean, Jakarta Selatan, pada Jumat (19/12/2025). Ia mengakui bahwa proses pengerjaan skripsi menjadi periode yang paling menantang dalam perkuliahan. Stres yang dialaminya bukan tanpa alasan, melainkan terkait dengan tingginya persentase kemiripan atau plagiasi dengan penelitian sebelumnya. Penggunaan perangkat lunak pendeteksi plagiasi seperti Turnitin menjadi momok tersendiri, namun setelah melalui berbagai revisi dan upaya keras, Kiki akhirnya berhasil menurunkan tingkat plagiasinya di bawah 20 persen, sebuah pencapaian yang sangat melegakan baginya.
Rasa haru menyelimuti Kiki saat mengenang penundaan pendidikannya selama 17 tahun. "Perasaannya senang, alhamdulillah, terharu, bahagia, pokoknya campur aduk deh. Karena yang pertama senang ya akhirnya bisa punya gelar juga yang sudah diimpi-impikan dari zaman dulu. Terus terharunya karena ya akhirnya bisa juga karena kan sudah nganggur dari sekolah sampai kuliah itu 17 tahun," tuturnya dengan mata berkaca-kaca. Penantian panjang ini justru semakin memperkuat tekadnya untuk tidak menyia-nyiakan kesempatan yang ada. Gelar sarjana yang diraihnya kini menjadi bukti ketekunan dan kegigihannya dalam menghadapi segala rintangan.
Namun, perjalanan Kiki di dunia pendidikan tidak berhenti sampai di sini. Dengan semangat yang membara, ia telah mengambil keputusan untuk melanjutkan studinya ke jenjang yang lebih tinggi, yaitu Strata Dua (S2). Kampus yang sama, Universitas Sangga Buana, kembali menjadi pilihan Kiki untuk menempuh pendidikan magisternya. "Aku lanjut! Lagi lanjut ini sebenarnya. Jadi kemarin pas aku udah wisuda kan bulan lalu. Nah sebelum wisuda pun kan S2-nya udah dibuka. Nah aku lanjut di kampus yang sama di Sangga Buana," jelasnya dengan antusias. Keputusan ini menunjukkan komitmen Kiki untuk terus berkembang dan menambah bekal pengetahuannya di bidang akademik.
Untuk program magister, Kiki tetap memilih jurusan yang sejalan dengan latar belakang pendidikannya di S1, yaitu Manajemen Bisnis Keuangan. Pilihan ini mencerminkan konsistensinya dalam mendalami bidang yang diminatinya dan relevan dengan perkembangan kariernya. "Sama, Manajemen Bisnis Keuangan. Jadi ngelanjutin," ungkapnya, menegaskan bahwa ia akan terus mengejar keahlian di bidang yang sama. Dengan demikian, gelar sarjana yang baru saja diraihnya akan menjadi fondasi yang kuat untuk pendidikannya di tingkat S2.
Meskipun antusias untuk melanjutkan studi, aktor berusia 39 tahun itu mengaku tidak memasang target khusus untuk menyelesaikan program magisternya dalam waktu singkat. Ia menyadari bahwa jadwal syuting yang padat menjadi tantangan tersendiri dalam membagi waktu antara dunia hiburan dan dunia akademik. "Ikuti aja karena aku kan sambil syuting. Jadinya gak mau cepat-cepat juga nanti takutnya gak kekejar," pungkasnya. Kiki memilih untuk menjalani prosesnya dengan tenang dan realistis, memastikan bahwa setiap langkahnya dapat dijalani dengan baik tanpa mengorbankan kualitas pendidikan maupun kariernya. Prioritasnya adalah menyelesaikan studi dengan pemahaman yang mendalam, bukan sekadar mengejar kelulusan secepat mungkin.
Dedikasi Kiki Farrel untuk menyelesaikan pendidikan S1 setelah penantian 17 tahun merupakan inspirasi bagi banyak orang. Kisahnya membuktikan bahwa tidak ada kata terlambat untuk meraih impian dan mengejar pendidikan. Keberhasilannya ini tidak hanya membanggakan bagi dirinya sendiri, tetapi juga menjadi bukti nyata dari semangat pantang menyerah dan komitmen yang kuat. Ia berharap, dengan gelar sarjana dan melanjutkan ke jenjang S2, ia dapat memberikan yang terbaik bagi almarhumah ibunya, yang senantiasa menjadi sumber motivasi terbesarnya.
Lebih lanjut, Kiki Farrel menyoroti pentingnya pendidikan sebagai investasi jangka panjang. Baginya, memiliki gelar sarjana bukan hanya sekadar sebuah pencapaian akademis, tetapi juga membuka lebih banyak peluang dan memperluas wawasan. Keputusannya untuk melanjutkan ke jenjang S2 menunjukkan bahwa ia tidak cepat berpuas diri dan terus berupaya untuk meningkatkan kompetensi dirinya. Bidang Manajemen Bisnis Keuangan yang dipilihnya sangat relevan dengan dunia profesional saat ini, di mana pemahaman yang mendalam tentang strategi bisnis dan pengelolaan keuangan menjadi krusial.
Proses pengerjaan skripsi yang diakuinya sangat berat dan memakan waktu, ternyata mengajarkan Kiki banyak hal tentang ketekunan, kesabaran, dan kemampuan problem-solving. Pengalaman menghadapi masalah plagiasi, misalnya, mendorongnya untuk melakukan penelitian yang lebih mendalam dan memastikan orisinalitas karyanya. Hal ini merupakan pelajaran berharga yang akan terus ia bawa dalam studi S2-nya. Ia belajar bahwa setiap tantangan adalah kesempatan untuk tumbuh dan berkembang.
Meskipun ia dikenal sebagai seorang aktor yang aktif di dunia hiburan, Kiki Farrel tidak pernah mengabaikan pentingnya pengembangan diri di luar profesinya. Keputusannya untuk kembali ke dunia perkuliahan di usia yang tidak muda lagi menunjukkan kedewasaan dan kesadaran akan nilai pendidikan seumur hidup. Ia bertekad untuk terus belajar dan beradaptasi dengan perubahan zaman, agar tetap relevan dan mampu memberikan kontribusi yang berarti.
Peran mendiang ibunda dalam perjalanan pendidikannya sungguh tak ternilai. Kiki mengakui bahwa dukungan dan doa dari sang ibunda menjadi kekuatan pendorong terbesarnya. Keinginan untuk membanggakan ibunya menjadi motivasi utama baginya untuk menyelesaikan studinya. Kini, dengan gelar sarjana di tangan dan langkah mantap menuju S2, Kiki merasa telah menunaikan sebagian dari janjinya kepada sang ibunda. Perasaan lega dan haru yang ia rasakan adalah refleksi dari pencapaian spiritual dan emosional yang mendalam.
Dalam menghadapi kesibukan syuting dan perkuliahan, Kiki Farrel menunjukkan kemampuan manajemen waktu yang baik. Ia tidak membebani dirinya dengan target yang terlalu ambisius, melainkan fokus pada proses dan kualitas. Pendekatan yang realistis ini memungkinkannya untuk menikmati setiap tahapan pendidikannya tanpa merasa tertekan berlebihan. Ia percaya bahwa keseimbangan antara pekerjaan dan studi adalah kunci keberhasilan jangka panjang.
Kisah Kiki Farrel ini memberikan pesan kuat bahwa usia bukanlah penghalang untuk menuntut ilmu. Semangat belajar dan tekad yang kuat dapat membawa seseorang meraih apa pun yang diinginkannya. Ia adalah contoh nyata bahwa perjalanan pendidikan dapat dimulai kapan saja, dan keberhasilan dapat diraih melalui kerja keras dan dedikasi. Dengan langkahnya yang terus maju di dunia akademik, Kiki Farrel tidak hanya membangun masa depan dirinya sendiri, tetapi juga menginspirasi banyak orang untuk tidak pernah berhenti belajar dan bermimpi. Keputusannya untuk melanjutkan ke jenjang S2, meskipun sambil syuting, menunjukkan komitmennya yang luar biasa terhadap pengembangan diri dan pembuktian diri.
