0

Instagram Ofisial Malaysia yang Peluk Basral Diserbu Netizen

Share

Sebuah gelombang apresiasi dan kehangatan tulus membanjiri jagat maya Indonesia, berpusat pada seorang ofisial dari kontingen Malaysia. Momen tak terduga yang terekam kamera usai atlet skateboard Indonesia, Hutomo Basral Graito, mengamankan medali emas di ajang SEA Games 2025 di Thailand, menjadi pemicu utamanya. Basral, yang berlaga di nomor street, berhasil mencatatkan skor total impresif 166,67, mengungguli dua pesaing tangguh dari tuan rumah Thailand, Petkiree Kirin (153,22) dan Siangoueng Thawatchai (152,31). Kemenangan ini bukan hanya sekadar raihan medali, melainkan juga sebuah persembahan berharga bagi kontingen Indonesia, yang disambut dengan suka cita oleh seluruh pencinta olahraga Tanah Air.

Namun, di balik kegembiraan atas kemenangan Basral, ada sebuah adegan yang mencuri perhatian dan dengan cepat menyebar viral di berbagai platform media sosial. Setelah menyelesaikan aksi terakhirnya yang memukau dan skornya dipastikan cukup untuk meraih medali emas, Basral diliputi haru yang mendalam. Air mata bahagia tak terbendung membasahi pipinya, menandai puncak perjuangan dan latihan kerasnya selama ini. Dalam momen emosional tersebut, beberapa individu dari kontingen negara lain spontan mendekat dan memeluknya, berbagi kebahagiaan dan mengucapkan selamat atas prestasinya. Di antara mereka, sosok seorang pria dengan seragam kontingen Malaysia terlihat menonjol, menunjukkan ekspresi kegembiraan yang luar biasa, seolah ia adalah bagian dari tim Basral sendiri.

Pria yang kemudian diketahui identitasnya sebagai Mariss Khan bin Mer Amanullah Khan, seorang ofisial Malaysia yang memiliki peran signifikan dalam olahraga skateboard di negaranya, menjadi sorotan utama. Akun media sosialnya, khususnya Instagram, tak lama kemudian diserbu oleh netizen Indonesia. Namun, "serbuan" kali ini bukan dalam konotasi negatif yang sering diasosiasikan dengan amarah warganet, melainkan ledakan pujian, rasa hormat, dan kekaguman atas sikap sportivitas yang ditunjukkannya. Momen kebersamaan itu terjadi persis setelah Basral berhasil mengeksekusi trik yang sangat sulit dan berisiko tinggi: "biggerflip frontside boardslide." Trik ini melibatkan putaran penuh pada papan seluncur di udara sebelum mendarat dan meluncur sempurna di atas rel besi, sebuah manuver yang membutuhkan presisi tinggi, keseimbangan prima, dan keberanian luar biasa.

Banyak netizen dan pengamat olahraga mengakui bahwa trik "biggerflip frontside boardslide" bukanlah gerakan yang mudah dikuasai atau dieksekusi dengan sempurna di bawah tekanan kompetisi. Kesuksesan Basral dalam menuntaskan trik tersebut dengan baik tidak hanya memicu perayaan dari timnas skateboard Indonesia, tetapi juga menginspirasi rasa kagum dari kontingen negara lain, termasuk Malaysia. Mariss Khan, dengan latar belakangnya sebagai tokoh senior di dunia skateboard Malaysia, dikenal aktif dalam berbagai komunitas papan seluncur di negaranya. Pengalamannya yang luas dan kecintaannya pada olahraga ini tampaknya menumbuhkan jiwa sportivitas yang mendalam, yang kemudian ia ekspresikan secara tulus dalam keberhasilan Basral.

Media lokal di Malaysia bahkan kerap mengulas kiprah Mariss Khan sebagai salah satu pilar penting dalam pengembangan olahraga skateboard di sana. Ia tidak hanya terlibat dalam aspek manajerial atau teknis, tetapi juga memiliki pemahaman mendalam tentang semangat dan etos yang melekat pada budaya skateboard. Oleh karena itu, tindakannya memeluk Basral bukan sekadar formalitas, melainkan cerminan dari penghargaan tulus seorang pegiat olahraga terhadap pencapaian luar biasa seorang atlet, terlepas dari bendera negara yang diwakili. Ini adalah manifestasi dari persaudaraan sejati yang melampaui batas-batas kompetisi.

Sikap Mariss Khan tersebut memperoleh banyak sekali respek dan decak kagum dari netizen Indonesia. Penghormatan itu mereka sampaikan dengan membanjiri akun Instagram Mariss Khan dengan berbagai komentar positif, mengungkapkan kekaguman dan rasa terima kasih. "Anda Viral di Indonesia Pak Cik, Respect!" tulis seorang netizen, menyoroti bagaimana tindakan sederhana Mariss Khan telah menarik perhatian jutaan mata di Indonesia. Komentar lain yang tak kalah mengharukan berbunyi, "Kita samua basodara 🙏🙏🙏 respect king," sebuah ungkapan yang menyiratkan pesan persaudaraan dan kebersamaan yang kuat antara kedua negara serumpun.

Antusiasme netizen terus berlanjut dengan komentar-komentar bernada serupa. "Salam hormat dari 🇮🇩. Semoga kontingen 🇲🇾 tetap berjaya," sebut komentar berikutnya, menunjukkan bahwa pujian ini bukan hanya tentang Basral, tetapi juga tentang harapan baik untuk Malaysia. Komentar senada dengan ucapan respek, dukungan, dan apresiasi atas sportivitas Mariss Khan terus bertebaran di kolom komentar Instagram-nya. Warganet dengan sukarela memenuhi setiap unggahan terbaru Mariss Khan, mengubahnya menjadi sebuah forum penghargaan massal. Hingga berita ini ditulis, unggahan Mariss Khan tersebut telah mendapatkan lebih dari 2.600 "Like" dan ratusan komentar, sebuah indikator jelas betapa besarnya dampak emosional dari momen tersebut.

Fenomena ini menjadi pengingat kuat akan esensi sejati olahraga, yang seharusnya menjadi ajang persatuan dan kebersamaan, bukan hanya arena persaingan ketat. Di tengah rivalitas yang terkadang memanas dalam berbagai cabang olahraga antarnegara di Asia Tenggara, tindakan Mariss Khan menjadi oase kesejukan yang patut dicontoh. Ia menunjukkan bahwa di atas segalanya, nilai-nilai kemanusiaan, rasa hormat, dan sportivitas haruslah selalu dijunjung tinggi. Momen Basral yang haru dan pelukan tulus dari Mariss Khan adalah representasi sempurna dari "persaudaraan Asia Tenggara" yang sering didengungkan, namun jarang terlihat begitu nyata dan menyentuh hati.

Selain Mariss Khan dari Malaysia, ada pula sosok lain dari luar tim Indonesia yang turut serta dalam perayaan dan pelukan hangat untuk Basral. Seorang pria dengan topi berwarna kuning-hitam juga terlihat mendekat dan memeluk sang juara, yang kemudian disebut-sebut berasal dari kontingen Filipina. Kehadiran para ofisial dari negara lain dalam merayakan kemenangan Basral semakin menegaskan bahwa momen tersebut bukanlah insiden tunggal, melainkan cerminan dari semangat persahabatan dan dukungan lintas batas yang sejatinya selalu ada dalam jiwa olahraga. Ini adalah narasi indah yang layak untuk terus diceritakan, sebuah kisah tentang bagaimana kemenangan seorang atlet dapat menyatukan banyak hati, melampaui batasan geografis dan kebangsaan, dan memperkuat ikatan persaudaraan antar bangsa.