0

Tiga Foto Mangrove dari Indonesia Raih Penghargaan Dunia

Share

Tahun ini, tiga foto dari Indonesia berhasil masuk dalam deretan karya terbaik di ajang Mangrove Photography Awards. Penghargaan ini diselenggarakan oleh Mangrove Action Project dan telah memasuki tahun ke-10.

Foto yang meraih penghargaan utama adalah "Sinking Sundarban" karya Supratim Bhattacharjee dari India. Foto ini memperlihatkan Pallavi, seorang anak perempuan, berdiri di depan rumahnya dan kedai teh yang hancur akibat badai di Frazerganj, Sundarban.

"Saya mengamati wajahnya yang kuat dan perangainya yang tenang selama masa yang menghancurkan itu," ungkap Bhattacharjee.

Kompetisi fotografi ini bertujuan untuk menunjukkan hubungan erat antara satwa liar, masyarakat pesisir, dan hutan bakau. Foto-foto yang terpilih juga mengungkap kerapuhan ekosistem unik ini, baik di atas maupun di bawah permukaan air.

Hutan bakau memiliki peran penting dalam menghadapi perubahan iklim. Satu hektare hutan bakau mampu menyerap karbon dioksida hampir sama banyaknya dengan satu hektare hutan hujan Amazon. Selain itu, hutan bakau juga melindungi garis pantai dari erosi, yang semakin penting mengingat semakin seringnya badai hebat terjadi.

Tiga Foto Mangrove dari Indonesia Raih Penghargaan Dunia

"Konservasi sebagai sebuah cerita, merupakan cerita yang rumit," ujar Morgan Heim, salah satu juri kompetisi. "Fotografi memiliki kemampuan untuk membantu kita menerima dan merasa dekat dengan cerita-cerita tersebut, apa pun bahasa kita. Setiap kali saya melihat jenis fotografi ini, saya pikir, masih ada harapan."

"Dalam kompetisi ini, terdapat banyak cerita menarik tentang kehidupan di hutan bakau, mulai dari wawasan ilmiah hingga pemulihan ekosistem dan kondisi sulit yang dihadapi orang-orang," tambah Christian Ziegler, juri lainnya.

Berikut adalah beberapa foto pemenang dari kompetisi ini, beserta deskripsi dari fotografernya, termasuk fotografer Indonesia:

Kategori Mangrove & Manusia:

  • Pemenang: "Ritual Mandi Lumpur" oleh Johannes Panji Christo, Indonesia

Foto ini menampilkan pria, wanita, dan anak-anak yang mengenakan sarung dan penutup kepala tradisional. Mereka sedang mengumpulkan lumpur dari hutan bakau di Desa Kedonganan, Bali. Ritual ini disebut Mebuug Buugan, sebuah tradisi penyucian untuk berdoa bagi rasa syukur dan kesuburan bumi.

  • Sangat Dipuji: "Sundarban Tenggelam II" oleh Supratim Bhattacharjee, India

Kepulauan Sundarban, yang membentang di perbatasan India dan Bangladesh, dikenal dengan sumber daya hutan yang kaya. Namun, penggundulan hutan yang merajalela ditambah badai yang semakin parah telah menyebabkan kelangkaan pangan dan air, mengurangi produktivitas pertanian dan kualitas tanah. Akibatnya, banyak masyarakat setempat menjadi pengungsi iklim.

Kategori Mangrove & Makhluk Hidup:

  • Pemenang: "Cincin Lumpur" oleh Mark Ian Cook, Amerika Serikat

Foto ini memperlihatkan perilaku berburu unik lumba-lumba hidung botol di perairan dangkal teluk yang dipenuhi hutan bakau di Teluk Florida dan lokasi lain di Karibia. Lumba-lumba ini menggunakan "cincin lumpur" untuk menangkap ikan belanak. Salah satu dari kawanan lumba-lumba mengelilingi gerombolan ikan belanak sambil menendang sedimen dengan ekornya, sehingga membentuk gumpalan lumpur berbentuk cincin. Lumba-lumba memiliki kemampuan luar biasa untuk mengetahui ke mana ikan melompat dan menyambarnya.

Kategori Mangrove & Bawah Air:

  • Sangat Dipuji: "Mangrove Kakaban" oleh Purwanto Nugroho, Indonesia
  • Tiga Foto Mangrove dari Indonesia Raih Penghargaan Dunia

Hutan bakau berfungsi sebagai penyaring alami yang dapat menghilangkan sebagian besar polutan sebelum mencapai lautan. Tanah dan biomassa mangrove memiliki kapasitas signifikan dalam menyimpan karbon dari atmosfer, membantu mengurangi konsentrasi karbon dioksida di udara. Akar mangrove yang kompleks juga membantu mengikat tanah dan sedimen, mengurangi erosi, dan melindungi dari kerusakan akibat gelombang dan arus.

Kategori Mangrove & Kisah Konservasi:

  • Pemenang: "Simbiosis" oleh Giacomo d’Orlando, Indonesia

Garis pantai di Kabupaten Demak, Indonesia, telah terkikis parah. Hutan bakau yang dulunya melindungi pantai telah ditebang dan digantikan oleh tambak-tambak akuakultur. Akibatnya, laut telah menelan rumah-rumah penduduk. Penduduk Demak menyadari bahwa satu-satunya solusi adalah memulihkan ekosistem dengan menanam kembali hutan bakau yang telah ditebang.

Foto-foto ini tidak hanya memperlihatkan keindahan hutan bakau, tetapi juga menyoroti pentingnya konservasi dan peran hutan bakau dalam menjaga keseimbangan ekosistem dan kehidupan manusia.